Drama lima set mewarnai final Roland Garros 2024. Carlos Alcaraz berhasil mengalahkan Jannik Sinner dengan skor 4-6, 6-7(4), 6-4, 7-6(3), 7-6(10-2) dalam laga maraton yang berlangsung selama lima jam 29 menit. Kemenangan dramatis ini mengukuhkan Alcaraz sebagai juara Grand Slam kelima kalinya.
Pertandingan tersebut mencatat sejarah sebagai final Roland Garros terpanjang sepanjang masa. Kedua petenis menampilkan pertarungan sengit dan penuh ketegangan hingga akhir laga.
Perjuangan Gigih Alcaraz Membalikkan Keadaan
Alcaraz menunjukkan mental baja yang luar biasa. Tertinggal dua set, ia mampu bangkit dan menyamakan kedudukan. Momentum pertandingan berbalik dramatis di set keempat, ketika Alcaraz menyelamatkan tiga poin match point saat kedudukan 3-5, 0/40.
Ia kemudian berhasil mematahkan servis Sinner dan memenangkan set keempat. Keberanian dan keuletannya menjadi kunci kebangkitan Alcaraz.
Tie-break Menegangkan di Set Kelima
Set kelima menjadi penentuan bagi kedua petenis. Tensi pertandingan semakin tinggi di lapangan Philippe-Chatrier. Alcaraz sempat gagal memaksimalkan peluang kemenangan pada kedudukan 5-4.
Namun, ia mampu menunjukkan ketenangan dan fokus di tie-break. Empat pukulan winner, termasuk di poin penentu, mengantarkan Alcaraz meraih kemenangan gemilang.
Catatan Rekor Alcaraz
Kemenangan ini menjadi bukti konsistensi Alcaraz dalam pertandingan Grand Slam. Ia kini memiliki rekor 13-1 di set kelima, membuktikan mentalitas petarung yang dimilikinya.
Sebaliknya, Sinner masih memiliki catatan kurang baik di set kelima, dengan rekor 0-7 dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari tiga jam 50 menit.
Apresiasi dan Rasa Hormat di Antara Rival
Usai pertandingan, Alcaraz dan Sinner menunjukkan rasa saling menghormati. Alcaraz mengungkapkan rasa syukur kepada tim dan keluarga atas dukungan yang diberikan.
Sinner juga memberikan ucapan selamat kepada Alcaraz, mengakui penampilan luar biasa yang ditunjukkan lawannya. Keduanya menunjukkan sportivitas tinggi walau menjalani pertarungan sengit.
Dengan kemenangan ini, Alcaraz menjadi petenis putra termuda ketiga yang meraih lima gelar Grand Slam, setelah Bjorn Borg dan Rafael Nadal. Ia juga memperpanjang rekor kemenangannya di final Grand Slam menjadi 5-0.
Kemenangan Alcaraz di Roland Garros 2024 menjadi bukti bakat dan kegigihannya. Ia menunjukkan bahwa di dunia tenis, mentalitas dan strategi yang tepat tak kalah penting dari skill teknis mumpuni. Pertandingan ini akan dikenang sebagai salah satu final Grand Slam paling menegangkan dan dramatis sepanjang sejarah.





