Indonesia tengah berupaya serius mengembangkan industri game-nya. Potensi pasar yang besar, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi daya tarik utama. Peran perguruan tinggi dalam mencetak talenta-talenta baru di industri ini pun semakin krusial.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri game. Ia melihat perguruan tinggi sebagai kunci untuk melahirkan generasi pengembang game yang handal dan kompetitif di kancah global.
Peran Vital Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Industri Game Indonesia
Menurut Wamenekraf Irene Umar, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan industri game Indonesia. Hal ini mencakup pengembangan bakat (talent development) dan peningkatan kemampuan para pengembang game yang sudah ada.
Industri game, lanjut Irene, menawarkan peluang kerja yang luas, tidak hanya bagi para programmer, tetapi juga bagi para ahli desain, penulis cerita, hingga manajemen komunitas. Oleh karena itu, pengembangan talenta sejak dini sangatlah penting.
Universitas Bina Nusantara (Binus), misalnya, telah memiliki jurusan yang fokus pada pengembangan talenta di industri game, seperti 3D artist dan technical artist. Lulusan dari jurusan ini bahkan memiliki peluang kerja di luar negeri, seperti Malaysia dan Amerika Serikat.
Peluang Karir yang Luas di Industri Game
Irene menambahkan bahwa industri game tidak hanya terbatas pada peran teknis pembuatan game. Banyak peluang karier lain yang tersedia, seperti ahli coding, storyteller, game writer, hingga community manager.
Ia mendorong siswa SMA/SMK yang tertarik di bidang game untuk mengejar minat tersebut. Selain itu, penting untuk membangun jejaring dan memiliki daya juang yang kuat untuk bersaing di industri ini.
Industri game juga memiliki potensi keuntungan yang besar. Banyak pengembang game sukses yang siap berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kualitas game Indonesia secara bersama-sama.
Game Seed 2025: Menjadi Wadah bagi Talenta Muda
Pameran game buatan mahasiswa dan profesional, seperti Game Seed 2025, menjadi acuan bagi pengembang pemula. Acara ini menjadi wadah bagi para talenta muda untuk menunjukkan kemampuan dan berkontribusi pada industri game Indonesia.
Game Seed 2025 sendiri mencatatkan jumlah pendaftar yang cukup signifikan, yaitu sekitar 730 orang. Sebanyak 451 di antaranya merupakan mahasiswa, yang menunjukkan peran penting perguruan tinggi dalam ekosistem industri game Indonesia.
Andry Chowanda, Kepala Jurusan Computer Science Universitas Binus Jakarta, optimis dengan potensi talenta kreatif Indonesia di bidang game. Ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen terbesar game, tetapi juga menjadi pusat pengembangan talenta game dunia.
Dukungan dari pemerintah, Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan industri game itu sendiri semakin kuat. Hal ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk tidak hanya menjadi konsumen game terbesar, tetapi juga menjadi sumber talenta game global.
Kesimpulannya, pengembangan industri game Indonesia memerlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku industri. Dengan dukungan yang kuat dan pengembangan talenta yang berkelanjutan, Indonesia berpotensi untuk menjadi pemain utama di industri game global. Peran perguruan tinggi dalam mencetak talenta-talenta berkualitas dan inovatif sangatlah kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
