Manchester United mengalami musim yang mengecewakan di Liga Inggris 2024/2025. Setan Merah hanya mampu finis di peringkat ke-15 dan gagal meraih satu pun gelar.
Performa buruk tersebut lantas memicu kritik, salah satunya tertuju pada kiper utama mereka, Andre Onana. Banyak yang menganggap kiper asal Kamerun ini sebagai biang keladi kegagalan Manchester United.
Pertahanan Onana: Sebuah Kontroversi
Seringnya Onana melakukan blunder di lapangan membuat desakan untuk menggantinya semakin kencang.
Nama Emiliano Martinez bahkan disebut-sebut sebagai kandidat pengganti yang potensial.
Edwin van der Sar Membela Onana
Namun, mantan kiper legendaris Manchester United, Edwin van der Sar, tak setuju dengan anggapan tersebut.
Ia menilai Onana menjadi kambing hitam atas performa buruk tim secara keseluruhan.
Van der Sar, yang pernah membina Onana di Ajax Amsterdam, yakin akan kemampuan kiper berusia 29 tahun tersebut.
Ia menekankan bahwa masalah utama Manchester United bukan terletak di sektor penjaga gawang.
Kelebihan Onana Menurut Van der Sar
Van der Sar memuji kemampuan Onana yang luar biasa, meliputi kekuatan fisik, reaksi cepat, dan penguasaan kaki yang baik.
Ia percaya Onana mampu mengatasi kritikan dan meningkatkan performanya.
Fokus Perbaikan di Sektor Lain
Menurut Van der Sar, Manchester United sebaiknya berinvestasi pada pemain di posisi lain.
Ia menyarankan manajemen untuk mencari pemain yang lebih berkualitas di lini lain, bukan mengganti Onana.
Statistik Onana sendiri terbilang cukup baik dengan 90 penyelamatan di Liga Inggris musim lalu, membantah anggapan bahwa ia merupakan masalah utama tim.
Van der Sar menegaskan, Onana masih layak menjadi kiper utama Manchester United dan perlu dukungan, bukan penggantian.
Ia percaya dengan kemampuan Onana dan berharap kiper tersebut akan menunjukkan performa yang lebih baik di musim mendatang.
Kesimpulannya, debat seputar performa Onana di Manchester United menunjukkan betapa kompleksnya analisis sebuah tim sepak bola. Faktor-faktor di luar performa individu, seperti kerjasama tim dan strategi, juga perlu diperhatikan. Pandangan van der Sar memberikan perspektif yang menarik, mengingatkan kita untuk melihat permasalahan secara lebih holistik, bukan hanya berfokus pada satu pemain saja.





