Alergi Cat Rambut? Kenali Gejala & Atasi Sekarang Juga

Alergi Cat Rambut? Kenali Gejala & Atasi Sekarang Juga
Sumber: Hellosehat.com

Mewarnai rambut menjadi tren yang populer, baik untuk menutupi uban maupun meningkatkan penampilan. Namun, di balik keindahan warna rambut baru, terdapat risiko alergi yang perlu diwaspadai. Banyak bahan kimia dalam pewarna rambut dapat memicu reaksi alergi pada kulit.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai alergi cat rambut, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penanganannya. Dengan memahami informasi ini, Anda dapat meminimalisir risiko dan menjaga kesehatan kulit kepala.

Apa Itu Alergi Cat Rambut?

Alergi cat rambut adalah reaksi alergi yang terjadi pada kulit akibat paparan bahan kimia dalam produk pewarna rambut.

Reaksi ini umumnya disebabkan oleh kandungan paraphenylenediamine (PPD), sebuah zat kimia yang sering digunakan untuk menggelapkan warna rambut.

PPD juga ditemukan dalam produk lain seperti tinta tato temporer dan beberapa jenis tinta printer. Sensitivitas terhadap PPD dapat berkembang kapan saja, bahkan setelah pemakaian berulang tanpa reaksi sebelumnya.

Tanda dan Gejala Alergi Cat Rambut

Gejala alergi cat rambut biasanya muncul 2 hingga 7 hari setelah pemakaian, dan bervariasi dari ringan hingga berat.

Reaksi umumnya terfokus di area kulit kepala, leher, dan wajah. Gejala ringan meliputi kulit kemerahan dan gatal.

Gejala yang lebih berat bisa berupa bengkak pada kelopak mata, bibir, dan tangan; adanya lecet dan luka; sensasi terbakar; serta ruam merah.

Dalam kasus yang jarang, reaksi alergi dapat berkembang menjadi syok anafilaksis. Syok anafilaksis merupakan reaksi alergi yang sangat serius dan mengancam jiwa.

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala serius seperti sulit menelan, sesak napas, mual dan muntah, atau pingsan.

Penyebab dan Pencegahan Alergi Cat Rambut

Penyebab utama alergi cat rambut adalah PPD. Zat ini bereaksi dengan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan reaksi inflamasi pada kulit.

Paparan awal terhadap PPD dapat mensensitisasi tubuh, sehingga reaksi yang lebih hebat terjadi pada paparan selanjutnya.

Untuk mencegah reaksi alergi, pilihlah pewarna rambut semi permanen yang mengandung lebih sedikit bahan kimia.

Pertimbangkan untuk menggunakan cat rambut dengan para-toluenediamine sebagai pengganti PPD.

Selalu lakukan tes kulit alergi sebelum menggunakan pewarna rambut baru. Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan produk.

Kenakan sarung tangan dan pelindung lengan saat mewarnai rambut untuk meminimalisir kontak langsung dengan kulit.

Oleskan petroleum jelly pada kulit di sekitar garis rambut untuk menciptakan lapisan pelindung.

Jangan menyimpan cat rambut lebih lama dari waktu yang disarankan pada kemasan.

Cuci rambut dengan sampo yang lembut dan air hangat setelah mewarnai.

Hindari tato henna hitam karena juga mengandung zat yang dapat memicu reaksi silang.

Cara Mengatasi Alergi Cat Rambut

Jika terjadi reaksi alergi, segera hentikan penggunaan cat rambut yang menyebabkan reaksi tersebut.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti antihistamin atau krim kortikosteroid.

Sementara itu, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut untuk meredakan gejala:

  • Cuci rambut dan kulit kepala dengan sampo yang lembut dan air hangat.
  • Oleskan minyak zaitun dingin dan sedikit perasan air jeruk nipis untuk menenangkan kulit kepala yang iritasi.
  • Aplikasikan krim kortikosteroid yang larut dalam air sesuai petunjuk dokter.
  • Oleskan larutan kalium permanganat encer ke area yang terdampak, jika direkomendasikan oleh dokter.
  • Minum antihistamin oral untuk mengurangi peradangan, sesuai anjuran dokter.

Reaksi alergi terhadap PPD dapat menyebabkan reaktivitas silang dengan zat kimia sejenis. Beberapa zat tersebut termasuk benzokain, prokain, asam para-amino salisilat, sulfonamida, dan hydrochlorothiazide.

Penting untuk selalu memberitahu dokter mengenai riwayat alergi Anda agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan aman.

Alergi cat rambut dapat dicegah dengan pilihan produk yang tepat dan tindakan pencegahan yang efektif. Namun, jika reaksi alergi sudah terjadi, penanganan yang tepat dan cepat dari tenaga medis sangat penting. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk memastikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *