Manchester City Didenda Rp21Miliar: Skandal Premier League Terungkap

Manchester City Didenda Rp21Miliar: Skandal Premier League Terungkap
Sumber: Antaranews.com

Manchester City kembali berurusan dengan Premier League. Kali ini, bukan karena dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang sedang diselidiki, melainkan karena keterlambatan kick-off dan restart pertandingan. Klub yang dilatih Pep Guardiola ini dijatuhi denda lebih dari satu juta poundsterling, atau sekitar Rp21 miliar, atas sembilan pelanggaran yang terjadi sepanjang musim lalu. Ini bukanlah kali pertama City menghadapi sanksi serupa. Musim sebelumnya, mereka sudah membayar denda dua juta poundsterling (sekitar Rp38 miliar) karena pelanggaran yang sama.

Premier League menegaskan aturan mengenai kick-off dan restart pertandingan sangat penting. Hal ini untuk menjaga profesionalisme kompetisi, memberikan kepastian bagi penggemar, dan memastikan siaran setiap pertandingan berjalan sesuai jadwal.

Denda Jutaan Poundsterling Atas Keterlambatan

Total denda yang dijatuhkan kepada Manchester City mencapai 1,08 juta poundsterling (sekitar Rp20,7 miliar). Pelanggaran terjadi di beberapa pertandingan kandang dan tandang.

Pertandingan kandang yang mengalami keterlambatan meliputi laga melawan Southampton, Tottenham Hotspur, Nottingham Forest, Manchester United, West Ham United, dan Newcastle United.

Sementara itu, pelanggaran juga terjadi di laga tandang melawan Crystal Palace, Aston Villa, dan Ipswich Town.

Keterlambatan terlama tercatat terjadi pada laga melawan West Ham dan Ipswich, masing-masing selama dua menit 22 detik sebelum pertandingan kembali dimulai.

Tanggapan Manchester City dan Premier League

Manchester City telah menerima keputusan Premier League dan menyampaikan permintaan maaf.

Klub juga menyatakan telah mengingatkan para pemain dan staf tentang pentingnya mematuhi regulasi liga.

Premier League sendiri menekankan komitmennya untuk menegakkan aturan dan memastikan kelancaran kompetisi.

Investigasi Financial Fair Play (FFP) Masih Berjalan

Selain denda akibat keterlambatan pertandingan, Manchester City masih menghadapi investigasi terpisah terkait dugaan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP).

Sebanyak 115 dakwaan diajukan kepada klub yang mencakup periode 2009 hingga musim 2022-2023.

Manchester City telah membantah semua tuduhan tersebut.

Premier League belum mengumumkan kapan keputusan final terkait investigasi FFP akan diumumkan, namun proses investigasi masih terus berlanjut.

Sanksi finansial ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Manchester City. Selain masalah di lapangan, mereka juga harus menghadapi tekanan dari investigasi FFP yang potensinya jauh lebih besar dampaknya dibanding denda keterlambatan ini.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya disiplin dan kepatuhan terhadap aturan bagi semua klub di Premier League, untuk menjaga reputasi dan integritas liga secara keseluruhan.

Meskipun denda ini cukup signifikan, fokus utama perhatian publik tetap tertuju pada hasil investigasi FFP yang akan menentukan masa depan Manchester City dalam Premier League.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *