Ijen Banyuwangi: Pemandu Wisata Kuasai Mandarin, Turis China Melonjak

Ijen Banyuwangi: Pemandu Wisata Kuasai Mandarin, Turis China Melonjak
Sumber: Liputan6.com

Keindahan Kawah Ijen, khususnya fenomena api biru (blue fire)-nya, telah menarik minat wisatawan mancanegara, terutama dari Tiongkok. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan pemandu wisata yang menguasai bahasa Mandarin.

Pariwisata Banyuwangi, melalui akun resmi mereka @banyuwangi_tourism, bahkan menyerukan perlunya pemandu wisata Kawah Ijen untuk mempelajari bahasa Mandarin. Meningkatnya jumlah turis Tiongkok membuat kemampuan berbahasa Mandarin menjadi krusial.

Pentingnya Bahasa Mandarin bagi Pemandu Wisata Kawah Ijen

Sulistyani, seorang guru bahasa Mandarin, menjelaskan pentingnya hal ini. Ia telah menyaksikan beberapa kendala komunikasi antara pemandu wisata dan turis Tiongkok.

Menurutnya, kemampuan berbahasa Mandarin bukan sekadar nilai tambah, tetapi kebutuhan utama. Hal ini penting untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik kepada para turis.

Kurangnya kemampuan bahasa Mandarin membuat komunikasi menjadi terhambat. Para pemandu wisata seringkali hanya menggunakan frasa-frasa sederhana dalam bahasa Mandarin.

Kursus Bahasa Mandarin untuk Pemandu Wisata

Sulistyani telah memberikan kursus bahasa Mandarin selama dua minggu kepada para pemandu wisata. Ia menikmati pengalaman tersebut karena dapat berbagi pengetahuan dengan mereka.

Para pemandu wisata antusias mengikuti kursus ini. Mereka menyadari pentingnya kemampuan berbahasa Mandarin untuk meningkatkan layanan.

Sigit, salah satu peserta kursus, mengungkapkan motivasinya. Ia ingin meningkatkan kemampuan berbahasa dan memberikan pelayanan terbaik kepada turis Tiongkok.

Sigit menambahkan, banyak turis Tiongkok yang kesulitan berbahasa Inggris. Oleh karena itu, kursus bahasa Mandarin sangat membantu dalam mengatasi hambatan komunikasi.

Kawah Ijen: Destinasi Wisata Unggulan Indonesia

Kawah Ijen, yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, telah meraih pengakuan internasional. Geopark Ijen bahkan dinobatkan sebagai Unesco Global Geopark terbaik di Indonesia pada acara Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dan Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2024.

Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan. Kabupaten ini menawarkan berbagai atraksi, mulai dari wisata alam hingga budaya.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, memuji Banyuwangi. Ia menekankan pentingnya sektor pariwisata dalam meningkatkan perekonomian nasional.

Kawah Ijen terkenal dengan danau kawahnya yang berwarna toska. Danau ini merupakan salah satu danau asam terbesar di dunia.

Selain danau kawahnya, Kawah Ijen juga terkenal dengan fenomena blue fire. Fenomena alam langka ini hanya bisa disaksikan di dua tempat di dunia, yaitu Kawah Ijen dan Islandia.

Keindahan Kawah Ijen dan fenomena blue fire-nya menjadi daya tarik utama. Hal ini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara, terutama para pecinta petualangan dan fotografi.

Peningkatan jumlah turis Tiongkok ke Kawah Ijen menuntut peningkatan kualitas layanan. Dengan menguasai bahasa Mandarin, pemandu wisata dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan dan meningkatkan daya saing pariwisata Banyuwangi. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada perekonomian lokal dan menjadikan Kawah Ijen sebagai destinasi wisata yang semakin diminati wisatawan mancanegara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *