Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Daniel Marthin, harus menepi dari lapangan selama tiga bulan ke depan. Cedera lutut kiri yang dialaminya setelah berlaga di Piala Sudirman 2025, akhir April lalu, menjadi penyebabnya. Kondisi ini tentu menjadi pukulan bagi Daniel dan juga tim ganda putra Indonesia.
Kehilangan Daniel Marthin berarti Indonesia kehilangan salah satu kekuatan di sektor ganda putra. Pasangannya, Muhammad Shohibul Fikri, kini harus mencari partner baru untuk sementara waktu. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai cedera Daniel, upaya pemulihannya, dan dampaknya terhadap tim Indonesia.
Cedera Lutut dan Prosedur Medis
Daniel Marthin telah menjalani prosedur arthroscopy debridement pada lutut kirinya. Prosedur minimal invasif ini bertujuan membersihkan dan memperbaiki kerusakan atau peradangan pada sendi lutut. Proses pembedahan berjalan lancar dan kini Daniel memasuki masa pemulihan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menjelaskan bahwa pemulihan Daniel akan bertahap. Ia akan menjalani fisioterapi dan latihan penguatan otot setelah jahitannya dibuka sekitar 1-2 minggu pascaoperasi.
Proses pemulihan diperkirakan memakan waktu hingga tiga bulan. Setelah itu, Daniel baru dapat kembali berlatih di lapangan. Tentu, proses kembalinya ke lapangan akan dilakukan secara bertahap untuk menghindari cedera berulang.
Perlindungan Poin Peringkat Dunia
PBSI telah mengajukan permohonan perlindungan poin peringkat dunia kepada BWF untuk Daniel Marthin. Permohonan ini disetujui BWF, sehingga peringkat Daniel tetap terjaga selama masa pemulihan.
Perlindungan poin berlaku sejak 16 Mei 2025. Poin peringkat Daniel saat itu adalah 64.185. Selama masa perlindungan, Daniel tidak diizinkan untuk bertanding hingga 16 Agustus 2025. Ini merupakan kebijakan BWF untuk melindungi atlet yang mengalami cedera serius.
Hal ini memastikan Daniel tidak kehilangan posisi di peringkat dunia meskipun absen dari beberapa turnamen. Ini sangat penting bagi karir seorang atlet profesional bulu tangkis.
Absensi di Sejumlah Turnamen dan Strategi Baru
Akibat cedera ini, Daniel Marthin dipastikan absen di beberapa turnamen bergengsi. Singapore Open (Super 750) dan Indonesia Open (Super 1000) menjadi dua turnamen besar yang harus ia lewatkan.
Sementara itu, pasangannya, Muhammad Shohibul Fikri, akan berduet dengan Fajar Alfian untuk sementara waktu. Fajar sendiri saat ini juga berstatus tanpa pasangan karena Muhammad Rian Ardianto sedang berhalangan karena urusan keluarga.
Fajar/Fikri dijadwalkan tampil di Japan Open (Super 750), China Open (Super 1000), dan Macau Open (Super 300). Fajar menyatakan optimisme atas kerjasama barunya dengan Fikri, mengingat kedekatan dan kekuatan yang dimiliki Fikri.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan kejutan di turnamen-turnamen tersebut. Meskipun kehilangan Daniel, PBSI berupaya meminimalisir dampaknya dengan strategi baru ini. Keberhasilan strategi ini akan menentukan peluang Indonesia di kancah internasional.
Semoga Daniel Marthin segera pulih dan kembali ke lapangan dengan kekuatan penuh. Dukungan dari seluruh pecinta bulu tangkis Indonesia sangat dibutuhkan untuk kesembuhannya. Kehadirannya di lapangan sangat dinantikan.