Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, mengungkapkan permasalahan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Sebanyak 1,3 juta rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengalami kegagalan transfer dana.
Kegagalan transfer ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk rekening tidak aktif, rekening tidak ditemukan, dan ketidaksesuaian antara nama dan nomor rekening. Pemerintah tengah berupaya menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
Penyebab Gagal Transfer Bansos
Berdasarkan data yang dihimpun Mensos, terdapat 1.323.459 KPM yang mengalami gagal salur bansos. Penyebab utama adalah masalah administrasi rekening penerima.
Rekening yang tidak aktif atau tidak ditemukan menjadi kendala utama. Selain itu, perbedaan data antara nama di rekening dan data KPM juga menyebabkan penyaluran bansos gagal.
Pemerintah terus berupaya melakukan verifikasi dan validasi data KPM untuk meminimalisir masalah serupa di masa mendatang. Kerja sama antar instansi terkait sangat penting untuk memastikan data yang akurat.
Upaya Pemerintah Atasi Masalah
Gus Ipul menyatakan akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Pihak-pihak yang terlibat dalam koordinasi ini antara lain Himbara, BPS, dan PPATK.
Koordinasi ini bertujuan untuk mempercepat proses penyaluran bansos kepada KPM yang terkendala. Diharapkan masalah ini dapat terselesaikan dalam waktu seminggu.
Langkah cepat dan terkoordinir ini penting agar bansos tepat sasaran dan tepat waktu. Keterlambatan penyaluran bansos dapat berdampak besar pada kesejahteraan KPM.
Imbauan kepada Masyarakat
Bagi masyarakat yang belum menerima bansos, Gus Ipul mengimbau untuk melapor melalui kanal resmi. Kanal resmi tersebut meliputi aplikasi Cek Bansos, pendamping sosial, Dinas Sosial daerah, atau BPS setempat.
Penting untuk menyertakan bukti pendukung saat melapor. Hal ini akan mempermudah proses verifikasi dan penyaluran bansos.
Pemerintah membuka jalur formal dan partisipasi masyarakat dalam proses penyaluran bansos. Usulan dan sanggahan dari masyarakat akan dipertimbangkan.
Hingga saat ini, penyaluran bansos PKH telah mencapai 80 persen, atau 7.991.160 KPM. Sedangkan bansos sembako telah disalurkan kepada lebih dari 14 juta KPM, atau 78 persen.
Meskipun terdapat kendala, pemerintah berkomitmen untuk memastikan seluruh KPM menerima bansos yang menjadi hak mereka. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bansos terus dijaga.
Keberhasilan penyaluran bansos bergantung pada kerjasama semua pihak, baik pemerintah, lembaga terkait, maupun masyarakat. Dengan demikian, bantuan sosial dapat sampai kepada mereka yang membutuhkan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.