DPRD DKI Jakarta Bertekad: Kampung Kumuh Jadi Bersih

DPRD DKI Jakarta Bertekad: Kampung Kumuh Jadi Bersih
Sumber: Idntimes.com

Kampung-kampung di Jakarta, permukiman tradisional yang berkembang secara organik, memiliki sejarah panjang yang kaya. Keberadaannya menunjukkan evolusi kota Jakarta, dari masa Kesultanan Banten dan Jayakarta hingga era modern.

Perkembangan kampung-kampung ini tak lepas dari pengaruh sejarah, termasuk masa kolonial Belanda. Sistem segregasi sosial dan ras pada masa itu turut membentuk struktur permukiman.

1. Kampung Jakarta: Jejak Sejarah dan Tantangan Modernisasi

Sebelum kedatangan VOC, kampung-kampung telah ada. Mereka tumbuh secara alami, mencerminkan struktur sosial dan ekonomi masyarakat saat itu.

Setelah VOC menguasai Jayakarta dan menamainya Batavia, kampung-kampung dikelompokkan berdasarkan etnis atau pekerjaan. Hal ini menunjukkan pengaruh kuat kolonial dalam membentuk wajah kota.

Namun, abad ke-20 hingga saat ini, kampung-kampung di Jakarta menghadapi tantangan besar. Urbanisasi, pembangunan properti, dan penggusuran memberikan tekanan luar biasa terhadap keberadaan mereka.

Meskipun demikian, banyak kampung yang bertahan. Mereka bertransformasi menjadi permukiman padat, namun tetap mempertahankan identitas sosial dan budaya yang khas.

2. Pembenahan Kampung Padat Penduduk di Era Gubernur Pramono Anung

Di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, pembenahan kampung padat penduduk menjadi prioritas. Tujuannya adalah menciptakan permukiman yang layak huni dan nyaman.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mengapresiasi komitmen tersebut. Ia melihat upaya ini sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup warga.

Sebagai bentuk dukungan, Basri Baco mendampingi Gubernur Pramono Anung mengunjungi Kampung Menteng Tenggulun pada 15 Mei 2025. Kunjungan ini untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

Basri Baco menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap wilayah padat penduduk. Ia mewakili aspirasi warga yang mengharapkan perubahan nyata.

3. Prioritas Peningkatan dan Harapan Perubahan di Masa Depan

Kunjungan ke Kampung Menteng Tenggulun bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dan merencanakan peningkatan kualitas fasilitas umum.

Beberapa fasilitas yang menjadi prioritas peningkatan antara lain Balai RW, MCK (Mandi, Cuci, Kakus), drainase, dan septic tank komunal. Perbaikan infrastruktur ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan.

DPRD DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung penuh program ini. Anggaran akan ditambah jika diperlukan untuk memastikan program berjalan maksimal dan menjangkau lebih banyak warga.

Basri Baco berharap perubahan signifikan akan terwujud dalam lima tahun ke depan. Perbaikan kampung padat penduduk akan meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan warga.

Gubernur Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk membenahi 55 RW yang masuk kategori padat dan membutuhkan perbaikan fasilitas dasar. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah permukiman kumuh di Jakarta.

Upaya pembenahan kampung-kampung di Jakarta tidak hanya sekedar pembangunan fisik, tetapi juga merupakan upaya pelestarian nilai-nilai sosial dan budaya yang telah lama melekat di dalamnya. Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Jakarta secara keseluruhan.

Pos terkait