Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tengah gencar mendorong pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja produktif di pedesaan dan mencegah arus urbanisasi pemuda menuju kota-kota besar.
Program ini diharapkan mampu menghidupkan kembali ekonomi desa dan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerahnya sendiri. Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menekankan urgensi program ini dalam mengatasi permasalahan kependudukan di desa.
Kopdes Merah Putih: Solusi Mengatasi Urbanisasi Pemuda Desa
Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya jumlah pemuda di desa. Ia menyebut angka tersebut hanya sekitar 40 persen.
Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan dan berpotensi membuat desa hanya dihuni oleh lansia. Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menjadi solusi untuk mencegah hal tersebut.
Ferry Juliantono, yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan dan Pembentukan Kopdes/Kelurahan Merah Putih, mempercayai model koperasi ini akan menarik minat anak muda untuk kembali membangun desanya.
Strategi Pembentukan dan Pengembangan Kopdes Merah Putih
Kopdes Merah Putih dirancang untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di desa. Kemandirian ekonomi dan lapangan kerja menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kemenkop UKM akan menyempurnakan model bisnis koperasi setelah kelembagaan terbentuk. Panduan yang disiapkan mewajibkan Kopdes Merah Putih menjalankan minimal tujuh unit usaha.
Tujuh unit usaha tersebut diprioritaskan karena menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Namun, pengurus koperasi tetap dapat mengembangkan unit usaha lain sesuai potensi desa masing-masing.
Proses pendampingan akan dilakukan secara bertahap hingga Oktober 2025. Kemenkop UKM berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan Kopdes Merah Putih.
Potensi dan Manfaat Kopdes Merah Putih bagi Desa
Kopdes Merah Putih diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan di desa, tak hanya soal lapangan kerja. Program ini juga diharapkan dapat menekan angka pinjaman online ilegal dan judi online.
Selain itu, Kopdes Merah Putih ditargetkan mampu menstabilkan harga pangan di tingkat desa. Setiap Kopdes Merah Putih diperkirakan mampu menyerap minimal 25 tenaga kerja.
Pelatihan bagi anggota Kopdes Merah Putih akan difokuskan pada praktik lapangan, dengan porsi 90 persen praktik dan 10 persen teori. Hal ini untuk memastikan anggota memiliki keahlian yang dibutuhkan.
Pemerintah optimistis bahwa Kopdes Merah Putih akan menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi urbanisasi pemuda dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini merupakan langkah strategis dalam pembangunan ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan penuh dari pemerintah, Kopdes Merah Putih berpotensi besar untuk menjadi model pembangunan desa yang sukses dan dapat ditiru di berbagai daerah di Indonesia.
