Pemerintah Aceh didesak untuk segera memaksimalkan pengelolaan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil. Pulau-pulau tersebut, yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Mangkir Ketek, telah dikembalikan ke Aceh setelah sebelumnya terjadi sengketa kepemilikan dengan Sumatera Utara.
Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mendesak hal ini menyusul keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan keempat pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah Aceh. Ketegasan pemerintah pusat ini diharapkan menjadi momentum bagi Aceh untuk pengembangan wilayahnya.
Pengelolaan Maksimal Empat Pulau di Aceh Singkil
Sudirman Haji Uma menekankan pentingnya langkah cepat Pemerintah Aceh dalam mengelola pulau-pulau tersebut. Ia khawatir jika pulau-pulau kecil ini dibiarkan kosong tanpa aktivitas ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Aceh harus hadir dengan pembangunan nyata dan pengelolaan yang berdampak positif bagi masyarakat setempat. Potensi ekonomi pulau-pulau ini harus segera digarap.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan di Pulau-Pulau Aceh Singkil
Haji Uma melihat berbagai peluang ekonomi yang dapat dikembangkan di keempat pulau tersebut. Potensi ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh secara signifikan.
Beberapa contoh pengembangan yang diusulkan antara lain pembangunan tempat pendaratan ikan, fasilitas kebutuhan pokok, jaringan listrik, dan telekomunikasi. Pariwisata juga dapat dikembangkan melalui pembangunan vila.
Pengembangan klaster di setiap pulau dapat dipertimbangkan sebagai strategi untuk memaksimalkan potensi masing-masing pulau. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan terintegrasi.
Apresiasi atas Penyelesaian Sengketa dan Perjuangan Rakyat Aceh
Haji Uma memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas penyelesaian sengketa status empat pulau Aceh Singkil. Keputusan ini mengakhiri polemik berkepanjangan dan mengembalikan pulau-pulau tersebut ke Aceh.
Ia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian Presiden Prabowo terhadap permasalahan ini. Keputusan ini disambut baik oleh masyarakat Aceh.
Selain itu, Haji Uma mengapresiasi perjuangan masyarakat Aceh, mulai dari tokoh adat, mahasiswa, aktivis, hingga warga biasa yang telah bersatu mempertahankan hak wilayahnya. Semangat dan kekompakan ini perlu dipertahankan untuk kemajuan Aceh.
Sebelumnya, aksi protes telah dilakukan oleh masyarakat Aceh, termasuk mahasiswa di Jakarta, yang menolak penggabungan empat pulau tersebut ke Sumatera Utara. Aksi ini menunjukkan kepedulian dan komitmen masyarakat Aceh terhadap wilayahnya.
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menyampaikan rasa syukur atas kesepakatan yang tercapai. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan NKRI dalam menyelesaikan masalah ini.
Dalam sebuah rapat internal, Prabowo meminta agar kesepakatan tersebut segera diumumkan kepada masyarakat untuk menghindari polemik lebih lanjut. Ia menekankan kondisi negara saat ini yang baik dan perlu dijaga kondusifitasnya.
Penyelesaian sengketa empat pulau Aceh-Sumut menunjukkan pentingnya dialog dan kerja sama antar pemerintah daerah dalam menjaga keutuhan NKRI. Semoga pengelolaan yang maksimal dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.