Trump Undang Investor Kripto, Biaya Acara Fantastis Rp29 Miliar

Trump Undang Investor Kripto, Biaya Acara Fantastis Rp29 Miliar
Sumber: Idntimes.com

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyelenggarakan makan malam eksklusif untuk 220 investor kripto pada 22 Mei 2025. Acara bertajuk “black-tie optional” ini digelar di klub golf miliknya, Trump National Golf Club, Washington D.C. Keunikan acara ini terletak pada biaya undangannya yang fantastis: hampir US$1,8 juta (sekitar Rp29 miliar) per orang, yang dibayarkan melalui pembelian koin meme $TRUMP.

Total US$394 juta terkumpul dari penjualan koin $TRUMP untuk mengamankan tempat di jamuan makan malam tersebut. Keuntungan dari transaksi koin bahkan mencapai US$900.000 hanya dalam dua hari pertama. Namun, acara ini memicu kontroversi besar karena menimbulkan pertanyaan serius mengenai konflik kepentingan, pengaruh asing, dan potensi penyalahgunaan kekuasaan demi keuntungan pribadi.

1. Investor Utama $TRUMP: Asal Usul dan Tuduhan Manipulasi

Investor terbesar koin $TRUMP adalah Justin Sun, miliarder kripto asal Tiongkok yang kini warga negara St. Kitts dan Nevis. Sun sebelumnya menghadapi tuduhan penipuan dan manipulasi pasar dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) di bawah pemerintahan Biden. Namun, tuduhan tersebut dihentikan oleh pemerintahan Trump pada Februari 2025.

Sun sendiri telah mengkonfirmasi kehadirannya di acara tersebut melalui platform X, menyatakan dirinya sebagai “penggemar terbesar Trump!” Penelitian independen oleh Molly White menunjukkan bahwa sekitar 72 persen dompet digital dari 220 tamu kemungkinan besar dimiliki oleh pengguna asing. Banyak dari mereka menggunakan bursa yang melarang warga AS, memicu kekhawatiran mengenai pengaruh asing dalam politik AS.

Kehadiran investor non-AS di jamuan makan malam presiden menimbulkan pertanyaan tentang akses mudah yang diberikan kepada pihak asing untuk mendekati pemimpin tertinggi AS. Hal ini juga menyoroti cara baru untuk membeli akses ke kekuasaan, dengan kripto sebagai tiket masuknya. Seorang insinyur perangkat lunak asal New York, Zac, mengungkapkan pengeluarannya sebesar US$110.000 untuk menghadiri acara tersebut.

2. Kritik dari Senator AS: Risiko Keamanan dan Konflik Kepentingan

Senator Partai Demokrat, Chris Murphy, menyebut acara ini “secara fundamental korup” dan memperingatkan tentang ancaman terhadap keamanan nasional. Ia mempertanyakan transparansi daftar tamu, terutama karena mayoritas diyakini berasal dari luar negeri.

Murphy mendesak Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai daftar tamu tersebut dalam sidang Komite Senat. Rubio menyatakan ketidaktahuannya tentang acara makan malam tersebut dan tidak melihat adanya ancaman keamanan dari pertemuan tersebut. Sementara itu, Murphy dan anggota Kongres Demokrat lainnya berencana menggelar aksi protes yang disiarkan langsung untuk menuntut Trump mempublikasikan daftar tamu dan menjelaskan imbalan yang mungkin diterima para tamu.

3. Pergeseran Sikap Trump Terhadap Kripto: Ambisi dan Keuntungan Pribadi

Sikap Trump terhadap kripto mengalami perubahan drastis. Pada 2021, ia menyebut Bitcoin sebagai “penipuan”. Namun, kini ia dan keluarganya menjadi pemain utama di industri kripto. Mereka memegang saham mayoritas di bursa kripto World Liberty Financial, yang diluncurkan menjelang pemilihan presiden 2024.

Trump bahkan mengklaim ingin menjadi “Presiden Kripto” pertama AS dan mendapatkan dukungan signifikan dari industri tersebut selama kampanye. Laporan State Democracy Defenders Action menyebutkan investasi kripto Trump meningkatkan kekayaannya hingga US$2,9 miliar. Tiga hari setelah pelantikan, Trump menandatangani Perintah Eksekutif untuk membentuk kerangka regulasi yang mendorong pertumbuhan mata uang digital.

Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, membela Trump dari tuduhan konflik kepentingan. Namun, mantan regulator keuangan Timothy Massad membandingkan koin $TRUMP dengan perjudian, menyatakan bahwa koin tersebut tidak memiliki nilai intrinsik dan hanya memperkaya Trump melalui spekulasi harga dan perdagangannya. Acara makan malam ini, dengan biaya fantastis dan kontroversi yang menyertainya, menunjukkan kompleksitas hubungan antara politik, teknologi, dan kekayaan di era modern. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal krusial untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dalam konteks perkembangan teknologi yang pesat ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *