Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) menetapkan Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai lokasi percontohan Gerakan Wisata Bersih (GWB). Keputusan ini didasarkan pada komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata. Banyuwangi dinilai berhasil membangun kolaborasi yang efektif dalam mengembangkan destinasi wisata.
Sukses Banyuwangi dalam mengelola sampah dan menerapkan transformasi sosial ekologis di sektor pariwisata menjadi pertimbangan utama. Program GWB ini diharapkan dapat menciptakan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.
Banyuwangi: Teladan Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih sebagai percontohan GWB bersama 16 daerah lainnya di Indonesia. Pemilihan ini bertujuan untuk mendorong penerapan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di seluruh penjuru negeri.
Dalam acara peluncuran GWB di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi pada 17 Juni 2024, Hariyanto menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Kolaborasi tersebut dianggap kunci keberhasilan dalam membangun destinasi wisata yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga lestari dan ramah lingkungan.
Kolaborasi Antar Sektor untuk Pariwisata yang Berkelanjutan
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menambahkan bahwa semangat gotong royong dan tanggung jawab lingkungan telah menjadi bagian integral budaya masyarakat Banyuwangi. Hal ini terlihat dalam upaya masyarakat dalam menyambut dan melayani wisatawan dengan penuh keramahan serta memperhatikan kebersihan lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, menyoroti sinergi dan kolaborasi lintas sektor yang dijalankan pemerintah daerah. Hal ini dinilai sebagai kunci utama dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
Evy menambahkan bahwa Banyuwangi menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi efektif dapat menghasilkan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan. Sukses Banyuwangi menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan model serupa.
Gerakan Wisata Bersih: Menuju Destinasi Wisata yang Ramah Lingkungan
GWB sendiri bertujuan untuk menghadirkan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan kompetitif. Kemenpar berharap program ini dapat meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia secara keseluruhan.
Hariyanto menegaskan bahwa GWB merupakan bukti nyata sinergi sektor publik dan swasta dalam menciptakan dampak positif. Kerja sama ini diharapkan dapat berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Keberhasilan Banyuwangi dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia. Model kolaborasi yang diterapkan di Banyuwangi dapat diadopsi dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah untuk mencapai tujuan pariwisata berkelanjutan.
Melalui GWB, Kemenpar berharap dapat membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di destinasi wisata. Dengan demikian, pariwisata Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat luas.
Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pariwisata tidak hanya penting untuk menjaga lingkungan, tetapi juga untuk memastikan keberlangsungan sektor pariwisata itu sendiri. Pariwisata yang berkelanjutan akan menarik lebih banyak wisatawan yang peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Ke depan, diharapkan lebih banyak daerah di Indonesia dapat mengikuti jejak Banyuwangi dalam menerapkan program-program pengelolaan lingkungan yang efektif dalam mendukung sektor pariwisata. Komitmen dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
