Malam Satu Suro, atau 1 Muharram, merupakan malam sakral bagi masyarakat Jawa. Pergantian tahun baru Hijriyah ini dirayakan dengan berbagai ritual, salah satunya di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Kawasan ini dikenal tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang kuat, menjadikannya tempat favorit untuk melaksanakan ritual Malam Satu Suro.
Lokasi Ritual Malam Satu Suro di Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo menawarkan beberapa lokasi yang secara tradisional digunakan untuk ritual Malam Satu Suro. Berikut beberapa tempat tersebut, berdasarkan informasi dari laman resmi Taman Nasional Alas Purwo dan Liputan6.com:
Pantai Pancur, biasanya ramai dikunjungi wisatawan. Namun, keramaian semakin meningkat menjelang Malam Satu Suro.
Banyak warga dari berbagai daerah datang ke Pantai Pancur untuk melaksanakan ritual, termasuk pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang sering diadakan.
Goa Istana dan Lokasi Sakral Lainnya
Goa Istana terletak sekitar 1 kilometer sebelah timur Pantai Pancur, dapat diakses melalui jalan setapak.
Goa ini dianggap sebagai tempat sakral bagi penganut spiritual Jawa, sering digunakan untuk semedi dan ritual tapa brata.
Selain Goa Istana, terdapat goa lain yang juga digunakan untuk ritual, di antaranya Goa Putri dan Goa Mayangkoro.
Goa Istana bahkan konon pernah dikunjungi oleh Presiden Soekarno dan Soeharto, serta beberapa pejabat penting lainnya.
Makam Mbah Dowo berada di sebelah timur Kantor Balai Taman Nasional Alas Purwo, sekitar 2,1 kilometer jauhnya.
Lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat yang ingin merayakan Malam Satu Suro.
Terdapat dua versi mengenai siapa yang dimakamkan di sana; seorang penyebar agama Islam bernama Eyang Suryo Buko Negoro, atau sebuah pusaka berbentuk tombak.
Setiap tahun, makam ini selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Lokasi Kucur berjarak 500 meter dari pemukiman warga di Dusun Kutorejo.
Terletak di lereng gunung dengan ketinggian sekitar 50 meter, tempat ini dikenal sebagai lokasi pertapaan yang tenang dan sepi.
Keanekaragaman Hayati Alas Purwo
Selain dikenal dengan nilai spiritualnya, Alas Purwo juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Ekosistemnya beragam, mulai dari hutan pantai hingga hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, savana, dan hutan tanaman.
Lebih dari 700 jenis tumbuhan, termasuk sawo kecik (Manilkara kauki) yang endemik, dapat ditemukan di Alas Purwo.
Taman nasional ini juga kaya akan fauna daratan, meliputi mamalia, aves, dan herpetofauna.
Alas Purwo menawarkan kekayaan alam dan nilai spiritual yang unik. Malam Satu Suro di Alas Purwo menjadi perpaduan menarik antara tradisi, spiritualitas, dan keindahan alam.
Kawasan ini layak untuk dikunjungi, baik bagi yang tertarik dengan sejarah, budaya, maupun keindahan alam Taman Nasional Alas Purwo.