Menyukai membaca buku seringkali dianggap sebagai hal positif. Namun, tak sedikit orang enggan terang-terangan mengakui hobinya ini. Mengapa demikian? Ternyata, ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk menyembunyikan kecintaannya terhadap buku.
Artikel ini akan mengungkap lima alasan utama mengapa sebagian orang enggan mengakui bahwa mereka gemar membaca buku. Alasan-alasan ini mungkin akan membuat Anda lebih memahami keraguan mereka dan menghargai pilihan masing-masing individu.
1. Kesulitan Mebahas Isi Buku
Pertanyaan sederhana seperti, “Buku apa yang baru kamu baca?” bisa menjadi jebakan bagi para pembaca.
Banyak yang merasa kesulitan menjelaskan isi buku secara detail, melebihi sekadar menyebutkan judul dan garis besar cerita.
Ketakutan akan dinilai negatif karena kurang mengingat detail buku yang telah dibaca, membuat sebagian orang memilih untuk tidak mengungkap hobinya.
2. Takut Dianggap Pintar dan Tahu Segalanya
Meskipun gemar membaca sering diasosiasikan dengan kepintaran, anggapan ini justru bisa menjadi beban.
Beberapa orang merasa belum pantas menyandang label “pintar” dan takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain.
Mereka menghindari label tersebut dengan menyembunyikan hobi membaca mereka, demi menghindari tekanan sosial.
3. Kekhawatiran akan Ejekan atas Pilihan Buku
Menyatakan hobi membaca berisiko memicu pertanyaan lebih lanjut tentang pilihan bacaan.
Tak semua orang memiliki lingkungan yang suportif; ada risiko diejek karena membaca genre tertentu, misalnya fiksi atau novel romantis.
Oleh karena itu, beberapa orang memilih untuk diam dan tidak secara terbuka mengungkapkan kecintaannya pada buku.
4. Rasa Malu karena Jumlah Buku yang Dibaca Sedikit
Era media sosial seringkali memicu perbandingan, termasuk dalam hal membaca.
Melihat orang lain memamerkan jumlah buku yang telah mereka baca dapat memicu rasa minder pada mereka yang membaca lebih sedikit.
Rasa malu ini dapat membuat seseorang enggan mengakui hobinya, meskipun jumlah buku yang dibaca bukan tolak ukur utama kecintaan terhadap membaca.
5. Ketidaknyamanan terhadap Usik Orang Lain
Mengakui hobi membaca bisa membuka pintu bagi pertanyaan-pertanyaan yang tak diinginkan.
Beberapa orang merasa tidak nyaman ketika terus-menerus ditanya tentang detail membaca mereka, seperti progress membaca, alasan tidak membuat ulasan, atau ajakan bergabung komunitas.
Ketidaknyamanan ini membuat beberapa individu lebih memilih untuk merahasiakan hobinya dan menikmati membaca dalam ketenangan.
Kesimpulannya, enggan mengakui hobi membaca seringkali didorong oleh kekhawatiran akan penilaian negatif, ekspektasi yang berlebihan, dan ketidaknyamanan akan usik orang lain. Memahami alasan ini penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan menghargai berbagai cara seseorang menikmati membaca.