Keluarga Juliana Marins, turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, telah membuat akun Instagram @resgatejulianamarins untuk memohon bantuan evakuasi. Akun tersebut telah memperoleh lebih dari 1,2 juta pengikut dalam waktu singkat, menunjukkan keprihatinan publik yang besar terhadap nasib Juliana.
Dalam unggahannya, keluarga Juliana mengungkapkan keputusasaan mereka. Juliana telah terjebak di jurang sedalam sekitar 300 meter selama tiga hari tanpa makanan, minuman, dan pakaian hangat. Keluarga telah menghubungi Kedutaan Besar Brasil di Indonesia dan perusahaan tur yang bertanggung jawab atas pendakian tersebut.
Upaya Penyelamatan Juliana Marins di Gunung Rinjani
Keluarga Juliana Marins secara aktif mengupdate perkembangan upaya penyelamatan melalui akun Instagram mereka. Mereka membagikan foto dan video yang dikirim Juliana sebelum kejadian.
Setelah sempat mengalami kesulitan berkomunikasi dengan otoritas Indonesia, keluarga Juliana kini mendapatkan pembaruan informasi secara berkala. Pada Selasa pagi, mereka mengabarkan bahwa operasi penyelamatan telah dilanjutkan.
Kesaksian Pendaki Rekan Satu Rombongan
Dua pendaki yang turut serta dalam rombongan Juliana memberikan kesaksian kepada jaringan TV Brasil, Globo, yang kemudian dirangkum oleh BBC. Mereka menggambarkan pendakian sebagai tantangan yang sangat berat.
Salah satu pendaki menyebutkan cuaca yang sangat dingin dan medan yang sulit sebagai faktor penyebab kesulitan. Pendaki lainnya menjelaskan bahwa Juliana berada di belakang kelompok saat kecelakaan terjadi, di pagi hari sebelum matahari terbit, dengan jarak pandang yang terbatas.
Kondisi tersebut diperparah oleh medan yang licin dan hanya penerangan seadanya dari lampu senter. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya kondisi yang dihadapi Juliana dan tim penyelamat.
Penutupan Sementara Jalur Pendakian
Sebagai respon atas kejadian ini, jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani ditutup sementara.
Penutupan jalur ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi Juliana dan memastikan keselamatan tim penyelamat. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman Wasur, menyatakan bahwa penutupan akan berlangsung hingga evakuasi selesai.
Meskipun jalur ditutup, pendakian masih diperbolehkan hingga Pelawangan 4 Sembalun. Pihak TNGR mengimbau para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan selama melakukan pendakian.
Laporan Terakhir dan Kesimpulan
Laporan terakhir dari Basarnas menyebutkan bahwa tim penyelamat telah menemukan Juliana menggunakan drone thermal di kedalaman sekitar 400 meter. Kondisi Juliana diperkirakan telah meninggal dunia.
Kementerian Pariwisata Indonesia mengungkapkan keprihatinan mereka atas insiden ini. Mereka menyebutkan bahwa Juliana jatuh pada Sabtu pagi, bersama seorang pemandu dan lima pendaki lainnya. Evakuasi terhambat oleh medan yang ekstrem dan cuaca buruk.
Meskipun upaya maksimal telah dilakukan oleh tim SAR gabungan, tragedi ini menyoroti pentingnya keselamatan dan persiapan yang matang sebelum melakukan pendakian di medan yang menantang seperti Gunung Rinjani. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi para pendaki di masa mendatang.




