Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam terhadap performa timnya di babak pertama laga imbang 2-2 melawan Liverpool di Anfield, Minggu (11/5/2025). Arsenal tertinggal dua gol dengan cepat sebelum akhirnya bangkit di babak kedua. Kekecewaan Arteta bukan tanpa alasan, mengingat penampilan Arsenal di paruh pertama jauh dari standar yang diharapkan.
Kekalahan cepat di babak pertama menjadi sorotan utama dari kritik Arteta. Ia menilai banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama terkait pertahanan dan kesalahan-kesalahan setelah kehilangan bola.
Arteta Mengkritik Keras Performa Babak Pertama Arsenal
Arteta tidak ragu menyampaikan rasa tidak puasnya kepada media. Ia menyatakan penampilan babak pertama Arsenal sama sekali tidak bisa diterima.
Kepada Sky Sports, Arteta menjelaskan, “Apa yang kami lakukan di babak pertama sama sekali tidak berada di level yang dapat diterima. Kami bereaksi dengan baik setelahnya, tetapi tetap saja itu tidak bisa diterima.”
Kekecewaan Arteta berlanjut ketika diwawancarai BBC Sport. Ia menjabarkan lebih lanjut kelemahan timnya. “Banyak hal, terutama standar bertahan dan kesalahan yang terjadi setelah kami kehilangan bola, yang jelas sangat dilarang saat menghadapi tim seperti ini,” tegasnya.
Reaksi, Bukan Aksi: Arteta Ingin Arsenal Lebih Proaktif
Meskipun memuji semangat juang Arsenal di babak kedua, Arteta tetap menekankan pentingnya proaktivitas. Ia tidak ingin timnya hanya bereaksi terhadap situasi, melainkan mengambil inisiatif sendiri.
Arteta menambahkan, “Kami sangat jauh dari standar. Saya benar-benar marah. Ya, kami bereaksi, tapi saya benci reaksi, saya lebih suka aksi.” Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya Arteta dalam mengevaluasi penampilan timnya.
Kondisi Tim dan Penurunan Performa Arsenal
Absennya Declan Rice karena cedera dan kondisi Jurrien Timber yang belum pulih mempengaruhi komposisi tim Arsenal. Namun, Arteta tetap menekankan bahwa hal ini tidak menjadi pembenaran bagi performa buruk di babak pertama.
Ia menjelaskan, “Kami kehilangan setengah tim, tapi tetap bisa bangkit dari ketertinggalan 0-2 di Anfield.” Meskipun demikian, Arteta menyadari penurunan performa Arsenal secara keseluruhan.
Dengan hanya satu kemenangan dalam enam pertandingan terakhir Liga Premier, Arsenal tertinggal 15 poin dari Liverpool yang keluar sebagai juara. Jumlah poin Arsenal musim ini (maksimal 74 poin) jauh lebih rendah dibanding musim lalu (84 poin) dan musim sebelumnya (89 poin).
Arteta menegaskan, “Jika kami ingin benar-benar memenangkan liga, tingkat konsistensi harus ada selama 95 menit.” Meskipun peluang juara telah pupus, Arsenal masih berjuang untuk mengamankan posisi kedua dan tiket ke Liga Champions.
Dua poin dari dua pertandingan tersisa cukup bagi Arsenal untuk finis di lima besar. Arteta menyatakan, “Jika Anda tidak bisa menjadi yang terbaik, maka Anda harus menjadi yang terbaik dari yang tersisa. Ini adalah peluang besar dan kami harus memastikan kami siap untuk itu.”
Secara keseluruhan, pertandingan melawan Liverpool mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi Arsenal. Meskipun mampu bangkit di babak kedua, ketidakkonsistenan dan kesalahan-kesalahan elementer masih menjadi masalah utama yang harus segera diatasi oleh Arteta dan timnya. Persaingan di Premier League sangat ketat, dan Arsenal harus meningkatkan performa secara signifikan jika ingin bersaing di level tertinggi.