Mohamed Salah, bintang Liverpool, telah menegaskan target utamanya setelah membawa timnya meraih gelar Premier League musim ini. Gelar Liga Champions menjadi fokus utama sang penyerang untuk musim depan.
Liverpool memastikan gelar liga pada 27 April lalu dengan kemenangan meyakinkan 5-1 atas Tottenham Hotspur di Anfield. Kemenangan ini diraih dengan empat pertandingan tersisa di musim kompetisi.
Janji yang Ditepati
Kemenangan gemilang Liverpool sempat dibayangi oleh ketidakpastian masa depan beberapa pemain kunci, termasuk Mohamed Salah. Proses negosiasi kontrak yang sempat alot memicu spekulasi kepergiannya.
Namun, kekhawatiran tersebut sirna setelah Salah memperpanjang kontraknya. Keputusan ini menunjukkan komitmennya untuk tetap berkostum merah musim depan.
Dalam wawancara dengan *France Football*, Salah mengungkapkan bahwa meraih gelar Premier League menjadi prioritas utamanya musim ini. Ini karena ia belum pernah merasakan euforia juara liga bersama suporter secara langsung, mengingat gelar sebelumnya diraih di tengah pandemi COVID-19.
Ia bahkan menyatakan bahwa gelar liga lebih penting baginya daripada Liga Champions musim ini. Hal ini menjadi motivasi tambahan untuk memberikan performa terbaiknya.
Setelah sembilan bulan berjuang keras, Salah akhirnya menepati janjinya untuk membawa Liverpool juara liga. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam kariernya.
Kembali Mengincar Trofi Eropa
Salah pernah merasakan manisnya gelar Liga Champions pada musim 2018/2019. Kini, setelah kembali mempersembahkan gelar liga untuk Liverpool, ambisinya tertuju pada trofi paling bergengsi di Eropa.
Penampilan individu Salah musim ini luar biasa. Ia meraih penghargaan Football Writers’ Association Footballer of the Year untuk ketiga kalinya, menyamai rekor Thierry Henry.
Dengan torehan 28 gol dan 18 assist di Premier League, Salah juga menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or. Prestasi ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Tantangan di Panggung Eropa
Meskipun performa Salah di Liga Champions tetap solid dengan tiga gol dan empat assist dari sembilan pertandingan, ia sempat mengalami kesulitan menghadapi tim-tim besar seperti PSG.
Namun, kesulitan tersebut lebih disebabkan oleh performa tim secara keseluruhan yang kurang optimal, bukan semata-mata karena performa individu Salah. Ia membutuhkan dukungan tim yang solid.
Pelatih baru Liverpool, Arne Slot, diharapkan dapat memperkuat skuad untuk mendukung potensi penuh Salah di kancah Eropa. Perlu adanya penambahan pemain untuk meningkatkan daya saing tim.
Kontribusi gol Cody Gakpo sebagai pencetak gol terbanyak kedua (22 gol) masih jauh dari total kontribusi Salah yang mencapai 56 gol dan assist. Perbedaan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Salah di lini serang Liverpool.
Strategi Menatap Musim Depan
Agar Salah dapat tampil optimal, Liverpool perlu meningkatkan variasi serangan. Dengan adanya lebih banyak ancaman di lini depan, lawan akan kesulitan fokus untuk menghentikan Salah seorang diri.
Selain itu, mengingat usia Salah yang telah menginjak 32 tahun, perekrutan penyerang dengan daya jelajah tinggi sangat penting. Hal ini untuk meringankan beban Salah.
Penyerang dengan mobilitas tinggi bisa membantu membuka ruang bagi Salah untuk menyerang dan meringankan beban fisiknya, khususnya di laga-laga krusial. Strategi ini penting untuk menjaga performa puncak Salah.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan tim yang solid, Mohamed Salah siap untuk kembali berjaya di panggung Eropa musim depan. Prestasi individu dan kolektif menjadi kunci kesuksesan Liverpool.
Persaingan di Premier League musim depan diprediksi akan semakin ketat. Namun, dengan Mohamed Salah yang telah memperbarui kontraknya dan ambisi meraih gelar Liga Champions, Liverpool tetap menjadi tim yang patut diperhitungkan.