Timnas Singapura menunjukkan performa impresif di babak kualifikasi Piala Asia 2027. Kemenangan telak atas Bangladesh menjadi bukti nyata kekuatan The Lions di kancah regional.
Raihan tiga poin di laga tandang melawan Bangladesh membawa Singapura memuncaki klasemen sementara Grup C. Keberhasilan ini tentu menjadi modal berharga bagi langkah selanjutnya di babak kualifikasi.
Singapura Taklukan Bangladesh di Kandang Sendiri
Bermain di Bangabandhu National Stadium, Selasa (10/6/2025), Singapura sukses mengalahkan Bangladesh dengan skor 2-1.
Dua gol Singapura dicetak oleh Song Ui-Young (menit ke-45) dan Ikhsan Fandi (menit ke-58). Bangladesh hanya mampu membalas satu gol lewat R. Hossain di menit ke-67.
Kemenangan ini membuat Singapura mengumpulkan empat poin dari dua laga. Mereka untuk sementara memimpin klasemen Grup C, sejajar dengan Hong Kong yang juga mengoleksi empat poin.
Peran Hamza Choudhury di Timnas Bangladesh
Pertandingan melawan Singapura menjadi penampilan kedua Hamza Choudhury bersama Timnas Bangladesh di babak kualifikasi Piala Asia 2027.
Gelandang naturalisasi asal Leicester City ini bermain penuh dalam dua laga tersebut. Namun, kontribusinya belum terlihat signifikan untuk membawa Bangladesh meraih kemenangan.
Pada laga debutnya melawan India, Bangladesh hanya bermain imbang tanpa gol. Kehadiran Choudhury yang berpengalaman di Liga Inggris diharapkan mampu meningkatkan performa tim.
Choudhury sendiri sebelumnya bermain untuk Leicester City, namun klub tersebut terdegradasi ke Championship di akhir musim Liga Inggris 2024/2025.
Naturalisasi: Jalan Pintas Sepak Bola Bangladesh?
Raja Isa Raja Akram Syah, seorang tokoh sepak bola Bangladesh, menyatakan bahwa negaranya tengah berupaya membangun dan meningkatkan level sepak bola nasional.
Ia mengakui bahwa naturalisasi pemain asing, seperti Choudhury, merupakan salah satu strategi untuk mempercepat perkembangan sepak bola Bangladesh.
Meskipun Choudhury belum mampu secara signifikan mengubah peruntungan Bangladesh, kehadirannya tetap menjadi suntikan semangat bagi tim.
Akram Syah juga menjelaskan bahwa Bangladesh tidak hanya berfokus pada liga domestik dan tim nasional, tetapi juga pada pembinaan usia muda.
Ia menekankan bahwa dua pertandingan di kualifikasi Piala Asia 2027 masih terlalu dini untuk menilai keberhasilan atau kegagalan program peningkatan sepak bola Bangladesh.
Hal ini juga serupa dengan upaya naturalisasi yang dilakukan oleh berbagai negara ASEAN lainnya, termasuk Indonesia, untuk memperkuat tim nasional mereka.
Strategi ini dianggap sebagai jalan pintas untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tim di kancah internasional. Namun, kesuksesan strategi ini masih bergantung pada banyak faktor lain selain kemampuan pemain naturalisasi itu sendiri.
Secara keseluruhan, pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027 ini menunjukkan persaingan yang ketat di kawasan ASEAN. Keberhasilan Singapura dan langkah Bangladesh yang terus berbenah menunjukkan perkembangan sepak bola di Asia Tenggara yang dinamis.
