Francesco “Pecco” Bagnaia kembali menelan pil pahit di sirkuit favoritnya, Assen, Belanda. Dalam MotoGP Belanda 2025, ia hanya mampu finis di posisi ketiga, meskipun sempat memimpin balapan.
Kekecewaan semakin terasa mengingat Assen merupakan sirkuit spesial bagi Bagnaia. Di sanalah ia meraih kemenangan pertamanya di kelas Moto3 dan juga menorehkan kemenangan di MotoGP sejak tahun 2022, bahkan hingga ditandai dengan tato sirkuit Assen di lengannya.
Perjuangan Bagnaia di Sirkuit Assen
Bagnaia memulai balapan dengan sangat baik, memimpin di lap pertama diikuti oleh Marc Marquez, Alex Marquez, dan Marco Bezzecchi.
Namun, masalah yang sama seperti di MotoGP Italia pekan sebelumnya kembali muncul: penurunan cengkeraman depan. Hal ini membuat Bagnaia kehilangan posisi dan akhirnya finis di urutan ketiga.
Analisis Performa dan Masalah Teknis
Bagnaia mengakui bahwa kecepatannya cukup kompetitif sepanjang akhir pekan, namun kendala teknis kembali menghantuinya.
Ia menjelaskan kesulitannya dalam menjaga keseimbangan motor Ducati Desmosedici GP25, terutama saat pengereman dan memasuki tikungan. Masalah ini, yang telah berlangsung selama 10 balapan, membuatnya sulit untuk berhenti di titik yang diinginkan.
Bagnaia juga mencatat selisih waktu 9,524 detik lebih lambat dibandingkan penampilannya tahun lalu di Assen dengan motor GP24, meskipun kondisi trek dan suhu udara serupa.
Perbandingan Performa dengan Motor GP24
Perbedaan performa yang signifikan antara motor GP24 dan GP25 menjadi sorotan utama.
Bagnaia merasa lebih mudah mengendalikan motor GP24 dan menemukan keseimbangan yang tepat. Ia mengakui bahwa tim masih perlu melakukan penyesuaian lebih lanjut pada motor GP25.
Harapan dan Strategi ke Depan
Meskipun mengalami kesulitan, Bagnaia tetap optimis.
Ia menekankan bahwa kecepatannya cukup baik untuk bersaing di lap awal pada dua balapan terakhir. Bagnaia percaya tim semakin dekat untuk menemukan solusi atas masalah stabilitas motor.
Ke depan, fokus utama adalah mengatasi masalah stabilitas pada motor GP25, khususnya dalam hal pengereman dan masuk tikungan.
Bagnaia berharap tim dapat menemukan solusi untuk masalah ini agar bisa kembali bersaing di posisi terdepan.
Ia tetap yakin bahwa tim akan terus berusaha untuk meningkatkan performa motor dan memperbaiki kekurangan yang ada.
Secara keseluruhan, penampilan Bagnaia di MotoGP Belanda 2025 menunjukkan adanya kemajuan, namun juga menyoroti tantangan yang masih harus diatasi oleh tim Ducati. Kecepatannya yang kompetitif di lap awal memberikan secercah harapan, tetapi masalah teknis yang berulang tetap menjadi hambatan utama menuju kemenangan. Langkah selanjutnya adalah menganalisis secara mendalam masalah stabilitas motor GP25 dan mencari solusi efektif untuk mengoptimalkan performa di balapan-balapan berikutnya.