Kehebohan terjadi di media sosial beberapa hari lalu. Sebuah video viral memperlihatkan seorang pengemudi mobil berlogo Lalamove yang diduga menodongkan pistol ke pengendara lain di Tol Cipularang, Jawa Barat. Peristiwa ini memicu reaksi publik dan pertanyaan mengenai tindakan perusahaan terhadap oknum tersebut.
Lalamove, perusahaan penyedia layanan pengiriman instan, akhirnya angkat bicara mengenai insiden tersebut. Mereka menyatakan telah melakukan investigasi internal untuk mengungkap kronologi dan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi pada 7 Juni 2025.
Tanggapan Resmi Lalamove
Dalam pernyataan resminya, Lalamove menegaskan telah memblokir pengemudi yang terlibat dalam insiden penodongan tersebut. Pemblokiran dilakukan sejak Mei 2025, bahkan sebelum insiden di Tol Cipularang terjadi.
Lalamove menekankan bahwa pengemudi tersebut sudah tidak lagi terdaftar sebagai mitra pengemudi mereka dan tidak sedang menjalankan tugas pengiriman Lalamove pada saat kejadian. Perusahaan menyatakan berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh mitranya.
Perusahaan dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan. Keselamatan pengguna, mitra pengemudi, dan masyarakat umum merupakan prioritas utama Lalamove. Mereka siap bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwajib dalam proses investigasi lebih lanjut.
Kronologi Penodongan di Tol Cipularang
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, insiden bermula saat pelapor hendak menyalip mobil Grandmax yang dikemudikan oleh pengemudi Lalamove di KM 93 Tol Cipularang arah Bandung.
Pengemudi Lalamove diduga tidak memberikan jalan sehingga pelapor menyalip dari sisi kiri. Setelah berhasil menyalip, mobil Grandmax tersebut terus memepet dari belakang.
Pelapor akhirnya menepi, diikuti oleh pengemudi Lalamove. Pelapor kemudian turun dan menanyakan alasan pengemudi Lalamove terus memepet kendaraannya.
Antisipasi yang cerdas dilakukan pelapor. Sebelum menghampiri pengemudi Lalamove, pelapor telah mempersiapkan kamera di dashboard mobilnya untuk merekam kejadian. Hal ini memberikan bukti visual terkait insiden penodongan tersebut.
Saat ditanya, pengemudi Lalamove menjawab dengan alasan kecepatan berkendara. Kemudian, dia mengeluarkan benda yang diduga senjata api dari balik jok mobil, mengokangnya, dan menodongkan ke arah pelapor.
Karena ketakutan, pelapor segera berlari kembali ke mobilnya dan menjauhi lokasi kejadian. Kejadian ini pun dilaporkan ke pihak berwajib.
Langkah-Langkah Selanjutnya
Polisi saat ini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Bukti video yang direkam pelapor menjadi salah satu bukti penting dalam proses penyelidikan.
Selain itu, kerjasama Lalamove dengan pihak berwajib diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapan kasus ini. Tindakan tegas terhadap pelaku menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk senantiasa mengedepankan keselamatan dan ketertiban di jalan raya. Kesabaran dan saling menghargai sesama pengguna jalan perlu diterapkan untuk menghindari konflik yang dapat berujung pada tindakan kekerasan.
Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik bagi perusahaan penyedia jasa transportasi maupun pengguna jalan raya untuk selalu berperilaku tertib dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan nyawa orang lain.
									
													




