Pertimbangan biaya operasional menjadi faktor kunci bagi calon pembeli kendaraan listrik. Polytron, produsen motor listrik, menyajikan perbandingan biaya operasional motor listriknya dengan motor bensin selama setahun. Hasilnya menunjukkan selisih yang signifikan, membuat motor listrik tampak lebih ekonomis.
Studi kasus ini membandingkan penggunaan harian sejauh 60 kilometer selama 30 hari, menghasilkan total jarak tempuh tahunan lebih dari 21.000 kilometer. Perhitungan ini mengungkap perbedaan biaya yang cukup mencolok antara kedua jenis kendaraan.
Biaya Operasional Motor Listrik Polytron FOX-R per Tahun
Polytron menggunakan model motor listriknya, FOX-R, sebagai contoh perhitungan. Biaya operasional tahunan motor ini relatif rendah.
- Biaya pengisian daya listrik per tahun diperkirakan sebesar Rp 885.600.
- Biaya perpanjangan STNK sebesar Rp 50.000.
- Biaya servis berkala dianggap nol rupiah dalam perhitungan ini.
Total biaya operasional tahunan motor listrik Polytron FOX-R, berdasarkan simulasi ini, adalah Rp 935.600.
Biaya Operasional Motor Bensin per Tahun
Sebagai pembanding, Polytron menghitung biaya operasional motor bensin konvensional yang menggunakan bahan bakar RON 90 (sejenis Pertalite).
- Biaya bensin per tahun diestimasikan mencapai Rp 4.320.000.
- Biaya perpanjangan STNK sebesar Rp 320.000.
- Biaya servis rutin mencapai Rp 720.000 per tahun.
Total biaya operasional tahunan motor bensin mencapai Rp 5.360.000. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan motor listrik.
Kesimpulan dan Penghematan Jangka Panjang
Perbandingan ini menunjukkan keunggulan signifikan motor listrik dari sisi biaya operasional. Selisihnya mencapai Rp 4.424.400 per tahun.
Ilman Fachrian Fadly, Head of Group Product Electric Vehicle 2W Polytron, menekankan bahwa penghematan ini bukan hanya soal angka, tetapi juga merupakan keputusan finansial yang cerdas untuk efisiensi jangka panjang.
Meskipun simulasi ini tidak memasukkan biaya sewa baterai (jika ada), potensi penghematan tetap signifikan. Jarak tempuh rata-rata motor listrik saat ini, yang umumnya melebihi 60 kilometer sekali isi daya, cukup untuk memenuhi kebutuhan perjalanan sehari-hari kebanyakan orang.
Kesimpulannya, peralihan ke motor listrik menawarkan potensi penghematan biaya yang substantial dalam jangka panjang. Faktor ini patut dipertimbangkan bagi konsumen yang mencari solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Namun, konsumen tetap perlu mempertimbangkan biaya tambahan seperti sewa baterai, jika skema tersebut diterapkan.





