Mengemudikan truk bukanlah tugas mudah. Dimensi kendaraan yang besar menghadirkan berbagai tantangan teknis bagi para pengemudi. Salah satu kendala terbesar adalah titik buta (blind spot), yang seringkali menyebabkan kecelakaan. Ketidakmampuan melihat kendaraan lain di sekitar truk, terutama sepeda motor, merupakan penyebab utama insiden.
Pengemudi truk seringkali tidak menyadari keberadaan kendaraan di titik buta mereka. Manuver yang dilakukan kemudian dapat berujung pada kecelakaan.
Titik Buta Truk: Ancaman Tersembunyi di Jalan Raya
Titik buta pada truk terdapat di depan, samping kanan dan kiri, serta belakang kendaraan. Semakin besar ukuran truk, semakin luas pula titik buta tersebut.
Thomas Aquino Wijanarka dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menjelaskan bahwa spion dalam truk seringkali tidak efektif karena terhalang bak atau boks. Akibatnya, kendaraan kecil seperti sepeda motor sangat mudah terlewatkan.
Oleh karena itu, penting bagi pengendara lain untuk memahami titik buta truk dan selalu waspada saat berkendara di sekitar kendaraan besar ini.
Truk ODOL: Faktor Risiko Kecelakaan yang Lebih Tinggi
Selain titik buta, truk over dimension over load (ODOL) juga meningkatkan risiko kecelakaan. Kendaraan ODOL lebih sulit dikendalikan dan lebih rentan terhadap kecelakaan.
Thomas menjelaskan bahwa beban berlebih dapat menyebabkan titik berat kendaraan naik, sehingga meningkatkan risiko terguling. Selain itu, jarak pengereman juga menjadi lebih jauh.
Muatan yang terlalu panjang juga memperbesar area manuver dan titik buta, serta membatasi jarak pandang melalui spion. Semua faktor ini berkontribusi pada peningkatan risiko kecelakaan.
Dampak Truk ODOL terhadap Infrastruktur dan Kendaraan
Beban berlebih pada truk ODOL dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan, seperti kerusakan aspal dan jembatan. Kerusakan pada kendaraan itu sendiri, khususnya patahnya as roda, juga sering terjadi.
Statistik Kecelakaan dan Peran Truk Barang
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas pada tahun 2023. Tercatat 152.008 kasus, naik 10 persen dari tahun 2022.
Yang mengkhawatirkan, 12 persen dari total kecelakaan tersebut menyebabkan kematian, dan 12 persen lainnya melibatkan angkutan barang. Hal ini menekankan pentingnya keselamatan berkendara dan peran penting truk dalam angka kecelakaan di Indonesia.
Perlu upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan truk. Kesadaran akan titik buta, bahaya truk ODOL, serta penerapan aturan lalu lintas yang lebih ketat sangat penting untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.
Meningkatnya kesadaran akan risiko berkendara di sekitar truk, baik bagi pengemudi truk maupun pengguna jalan lain, sangat penting untuk mengurangi angka kecelakaan. Pengetahuan tentang titik buta dan bahaya truk ODOL merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.