PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menyelenggarakan Logistics Skill Contest ke-14. Kompetisi ini merupakan wujud komitmen TMMIN dalam meningkatkan kompetensi para mitra logistiknya. Tujuan utama adalah untuk membangun rantai pasok yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan, serta mampu berkontribusi pada skala nasional. Tema yang diusung tahun ini adalah “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”.
Penyelenggaraan kompetisi ini sejalan dengan upaya TMMIN dalam menerapkan konsep Green Logistics, yang menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan pengurangan emisi karbon. Kompetisi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing industri otomotif nasional di tengah persaingan yang semakin ketat.
Pentingnya Logistik dalam Rantai Pasok Otomotif
Logistik berperan krusial dalam kelancaran rantai pasok industri otomotif. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menekankan pentingnya peran logistik untuk meningkatkan daya saing dalam hal keselamatan, kualitas, pengiriman, dan biaya.
Khususnya di tengah persaingan yang ketat, efisiensi logistik menjadi penentu utama. Manajemen vendor didorong untuk meningkatkan inisiatif Green Logistics seperti manajemen dan perilaku eco-driving, serta manajemen pencegahan kerusakan truk.
Hal ini tidak hanya mengurangi emisi CO2 tetapi juga menghemat bahan bakar. Pada akhirnya, hal ini berdampak positif pada peningkatan daya saing perusahaan.
Kompetisi Logistik Skill Contest 2025
Sebanyak 1.155 peserta dari 31 mitra logistik TMMIN berpartisipasi dalam kompetisi ini. Mereka berasal dari berbagai bidang operasional harian, termasuk pengelolaan dan pengiriman barang.
Kompetisi ini mencakup berbagai kategori penilaian kemampuan individu. Kategori tersebut antara lain Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest, dan Best Operation Management.
Tahun ini, kategori baru “Master Tenko” juga diperkenalkan. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total kemampuan individu dan manajerial terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja, baik fisik maupun mental.
Implementasi Teknologi dan Keselamatan untuk Rantai Pasok yang Berkelanjutan
Total perjalanan operasional di TMMIN mencapai 1.195 trip per hari. Jumlah ini terdiri dari 1.066 trip oleh 9 Logistic Partner-Milkrun (LP), 83 trip oleh 14 Trucking Company-Container (TC), dan 28 trip oleh 5 Car Carrier (CC).
Penerapan eco-driving menjadi kunci efisiensi untuk meminimalkan jejak karbon. Sejak awal, TMMIN memprioritaskan peningkatan kompetensi mitra logistik, termasuk para pengemudi, untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menambahkan bahwa TMMIN selalu berupaya memastikan sistem operasional yang efisien dan aman. Peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor utama untuk mengurangi risiko kecelakaan dalam proses distribusi.
Kecelakaan logistik dapat menghambat produksi dan merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital untuk memantau dan mencegah kecelakaan.
Sistem ini memantau kondisi fisik dan psikis pengemudi secara *real time*. Sistem ini juga akan dikembangkan dengan fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi kelelahan atau kurang fokus saat mengemudi.
Sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis GPS juga akan diterapkan untuk mendukung praktik eco-driving dan melacak jejak karbon. TMMIN berharap mitra logistik dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik.
Dengan komitmen terhadap keselamatan dan keberlanjutan, TMMIN dan rantai pasoknya bertujuan menjadi *role model* rantai pasok nasional dan operasional logistik terbaik di Asia Pasifik. Kompetisi ini menjadi bukti nyata dedikasi tersebut dalam membangun ekosistem otomotif yang andal dan berkelanjutan.