Vinales Ungkap Penyesalan: Ducati atau Yamaha, Pilihan Fatal?

Vinales Ungkap Penyesalan: Ducati atau Yamaha, Pilihan Fatal?
Sumber: Detik.com

Maverick Vinales menyesali keputusannya untuk tetap bersama Yamaha pada tahun 2018. Kesempatan bergabung dengan Ducati sebagai tim pabrikan, menggantikan Jorge Lorenzo, terlewatkan. Ini menjadi penyesalan terbesar dalam karier balapnya.

Tawaran Ducati datang pada tahun 2018, menawarkan posisi sebagai rekan setim Andrea Dovizioso untuk musim 2019 dan 2020. Saat itu, Ducati tengah menunjukkan performa yang sangat kompetitif.

Kesempatan Emas yang Terlewatkan

Vinales mengakui telah diyakinkan oleh Yamaha untuk tetap bertahan. Ia percaya dapat meraih kemenangan bersama tim tersebut.

Namun, keputusan ini kini disebutnya sebagai “kesalahan total.” Keunggulan Ducati pada saat itu, yang terbukti dari hasil klasemen akhir MotoGP 2019 (Vinales finis ketiga, Dovizioso runner-up), menunjukkan betapa besar peluang yang telah disia-siakannya.

Hubungan yang Bergejolak dengan Yamaha

Vinales dan Yamaha memiliki hubungan yang penuh gejolak. Kontraknya yang seharusnya berakhir pada akhir musim MotoGP 2022, diputus secara mengejutkan di tengah musim 2021.

Serangkaian masalah dan ketidaksepakatan antara keduanya menyebabkan perpisahan tersebut. Kini, Vinales telah berlabuh di KTM.

Spekuasi Juara Dunia Bersama Ducati: Sebuah Hipotesis

Pertanyaan tentang apakah Vinales bisa menjadi juara dunia jika bergabung dengan Ducati tetap terbuka. Dia sendiri tidak dapat memastikannya.

Vinales menuturkan bahwa setiap keputusan memiliki risiko. Ia berspekulasi, mungkin saja cedera bisa menghambat kariernya jika bergabung dengan Ducati. Kini, ia fokus pada perjalanan kariernya bersama KTM.

Ia merasa bangga dengan evolusi yang telah dicapainya bersama KTM dan mewakili keluarganya. Keputusan untuk menolak Ducati, walau menyakitkan, telah membawanya ke titik ini.

Kisah Maverick Vinales menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana keputusan dalam karier, terutama di dunia yang kompetitif seperti MotoGP, dapat berdampak besar pada masa depan. Penyesalan atas pilihan masa lalu, sekalipun berat, menjadi pendorong untuk terus maju dan meraih kesuksesan di masa depan.

Perjalanan karier Vinales, yang ditandai oleh puncak prestasi dan juga kekecewaan, menunjukkan betapa dinamisnya dunia balap motor profesional. Ia membuktikan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh bakat semata, tetapi juga oleh keputusan yang tepat dan konsistensi dalam menghadapi tantangan.

Pos terkait