Xiaomi Investasi Raksasa: Pabrik Mobil Listrik Baru di Beijing

Xiaomi Investasi Raksasa: Pabrik Mobil Listrik Baru di Beijing
Sumber: Liputan6.com

Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, semakin serius melebarkan sayapnya di industri otomotif. Langkah besar ini ditandai dengan akuisisi lahan seluas 485.100 meter persegi di Yizhuang New Town, Beijing. Investasi senilai 635 juta yuan, atau sekitar Rp 1,43 triliun, dialokasikan untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik dan komponennya.

Ekspansi Xiaomi tidak berhenti di Beijing. Mereka juga mendirikan entitas baru di Shanghai dengan modal terdaftar 1 juta yuan (sekitar Rp 2,25 miliar). Entitas ini akan mengelola penjualan kendaraan listrik dan konvensional, serta layanan pendukung lainnya.

Ekspansi Pabrik Kendaraan Listrik Xiaomi di Beijing

Pabrik baru di Beijing merupakan fase ketiga ekspansi fasilitas produksi Xiaomi. Dua fase sebelumnya telah beroperasi di kawasan sekitar. Xiaomi menyewa lahan tersebut selama 50 tahun.

Investasi besar ini bertujuan untuk mendukung produksi massal, khususnya untuk SUV YU7 dan sedan SU7. Produksi massal kedua model ini diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Strategi Pemasaran dan Target Penjualan

Selain fokus pembangunan pabrik, Xiaomi juga gencar melakukan pemasaran SUV YU7. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan bahwa persiapan produksi massal telah selesai dan pengiriman akan dimulai pada Juli 2024.

Menariknya, SUV YU7 justru lebih diminati dibandingkan sedan SU7. Antusiasme konsumen terlihat dari waktu tunggu yang cukup panjang, yaitu hingga 51 minggu melalui aplikasi Xiaomi EV.

Untuk memperkuat pangsa pasar, Xiaomi menaikkan target pengiriman kendaraan listrik pada tahun 2025 dari 300.000 menjadi 350.000 unit. Kenaikan target ini sejalan dengan ekspansi pabrik dan peningkatan permintaan.

Layanan Pendukung dan Diversifikasi Bisnis

Entitas baru Xiaomi di Shanghai tidak hanya fokus pada penjualan kendaraan.

Mereka juga menawarkan layanan tambahan seperti penjualan kendaraan bekas, layanan rental mobil, dan penjualan makanan serta perangkat pengisi daya baterai. Diversifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperluas portofolio bisnis.

Layanan rental mobil mikro-penumpang, misalnya, memberikan alternatif transportasi yang praktis bagi konsumen. Sementara penjualan makanan dan perangkat pengisi daya baterai memberikan kemudahan akses bagi pengguna kendaraan listrik.

Strategi ini menunjukkan bahwa Xiaomi tidak hanya ingin menjadi produsen mobil listrik, tetapi juga membangun ekosistem terintegrasi di sekitar produknya.

Dengan investasi besar dan strategi pemasaran yang tepat, Xiaomi siap bersaing di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif. Kombinasi antara produksi massal, layanan pendukung komprehensif, dan peningkatan target penjualan menunjukan komitmen Xiaomi untuk menjadi pemain utama di industri otomotif global.

Keberhasilan Xiaomi di industri ini akan bergantung pada kemampuannya dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi, menjaga kualitas produk, serta memberikan layanan purna jual yang memuaskan.

Pos terkait