Internet ASEAN: Malaysia Tercepat, Indonesia Tertinggal? Temukan Faktanya!

Internet ASEAN: Malaysia Tercepat, Indonesia Tertinggal? Temukan Faktanya!
Sumber: Detik.com

Kecepatan internet Indonesia menunjukkan peningkatan pada Maret 2025. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal. Data ini menjadi sorotan penting bagi upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur digital nasional.

Laporan Speedtest Global Index dari Ookla memberikan gambaran lengkap mengenai performa internet Indonesia. Kecepatan internet mobile mengalami peningkatan.

Kinerja Internet Mobile Indonesia: Masih Tertinggal di ASEAN

Pada Maret 2025, kecepatan internet mobile Indonesia mencapai 40,37 Mbps. Angka ini membawa Indonesia naik dua peringkat ke posisi 83 dari 102 negara di dunia.

Meskipun ada peningkatan, posisi Indonesia di ASEAN tetap berada di urutan terakhir. Negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan bahkan Kamboja memiliki kecepatan internet mobile yang jauh lebih tinggi.

Berikut perbandingan kecepatan internet mobile di Asia Tenggara pada Maret 2025:

  1. Malaysia: 169,04 Mbps (peringkat 13 global)
  2. Singapura: 164,20 Mbps (peringkat 15 global)
  3. Vietnam: 150,43 Mbps (peringkat 18 global)
  4. Thailand: 103,49 Mbps (peringkat 40 global)
  5. Filipina: 60,11 Mbps (peringkat 63 global)
  6. Kamboja: 49,54 Mbps (peringkat 74 global)
  7. Laos: 43,20 Mbps (peringkat 81 global)
  8. Indonesia: 40,37 Mbps (peringkat 83 global)

Konektivitas Fixed Broadband: Tantangan Infrastruktur di Indonesia

Situasi serupa juga terlihat pada kategori fixed broadband. Indonesia kembali menempati posisi terendah di Asia Tenggara.

Secara global, Indonesia berada di peringkat 123 dari 154 negara. Singapura masih mendominasi peringkat teratas untuk fixed broadband global.

Berikut perbandingan kecepatan internet fixed broadband di Asia Tenggara pada Maret 2025:

  1. Singapura: 357,52 Mbps (peringkat 1 global)
  2. Thailand: 242,03 Mbps (peringkat 13 global)
  3. Vietnam: 166,99 Mbps (peringkat 36 global)
  4. Malaysia: 144,60 Mbps (peringkat 42 global)
  5. Filipina: 101,73 Mbps (peringkat 53 global)
  6. Brunei Darussalam: 79,25 Mbps (peringkat 85 global)
  7. Kamboja: 47,28 Mbps (peringkat 109 global)
  8. Laos: 39,73 Mbps (peringkat 115 global)
  9. Indonesia: 33,51 Mbps (peringkat 123 global)

Perlunya Strategi Komprehensif untuk Peningkatan Infrastruktur Digital

Data Speedtest Global Index Maret 2025 menunjukkan rata-rata kecepatan internet global untuk download mobile mencapai 91,50 Mbps, upload 13,62 Mbps, dan latensi 25 ms. Untuk fixed broadband, rata-rata kecepatan download mencapai 99,92 Mbps, upload 54,66 Mbps, dan latensi 8 ms.

Perbedaan signifikan antara kecepatan internet Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya menunjukkan perlunya strategi komprehensif untuk meningkatkan infrastruktur digital. Investasi yang lebih besar dalam infrastruktur jaringan, perluasan akses internet di daerah terpencil, dan peningkatan kualitas layanan internet menjadi kunci untuk memperbaiki peringkat Indonesia. Peningkatan literasi digital masyarakat juga penting untuk memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur yang tersedia. Pemerintah perlu berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini. Keberhasilan upaya ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Indonesia di era digital.

Pos terkait