Manchester United kembali menelan pil pahit. Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa 2024/2025 menjadi penutup musim yang mengecewakan. Pertandingan di San Mames, Rabu (22/5/2025), diwarnai kontroversi, terutama penampilan kiper Andre Onana.
Gol tunggal Spurs yang berawal dari kesalahan antisipasi Onana menjadi sorotan utama. Kegagalan ini memicu reaksi keras dari para penggemar Manchester United di media sosial.
Performa Onana Menuai Kritik Pedas
Performa Onana di laga final menjadi sasaran kritik tajam. Banyak pendukung MU yang mengecam penampilannya dan meminta klub untuk segera mencari pengganti.
Kekecewaan fans terlihat jelas di berbagai platform media sosial. Mereka menilai kesalahan Onana menjadi penentu kekalahan tim.
Reaksi Lucu Netizen Indonesia
Di tengah kekecewaan, warganet Indonesia turut meramaikan jagat maya dengan berbagai reaksi kocak. Banyak yang mengaitkan Onana dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Candaan khas netizen bermunculan. Mereka bercanda meminta Dedi Mulyadi untuk “memasukkan” Onana ke “barak,” merujuk pada program Dedi Mulyadi yang kerap menampilkan sosok-sosok yang dianggap perlu dibina.
Contoh Reaksi Netizen
Akun @rizkiiiii misalnya, berkomentar, “Akhirnya musim ini MU cuma dapet hikmah. Selain anak nakal, Shaw dan Onana layak masuk barak KDM.”
Akun lain, @re_search30, mengusulkan, “Pak KDM tolong Onana dibawa ke barak aja.” Sentimen serupa juga diungkapkan oleh akun @iiksanboy dan beberapa pengguna Twitter lainnya.
Selain candaan, banyak juga yang mengekspresikan kekecewaan mendalam atas hasil pertandingan dan performa Onana. Mereka melihat musim ini sebagai musim yang buruk bagi Manchester United.
Analisis Performa dan Masa Depan Onana di MU
Kekalahan di final Liga Europa dan kesalahan fatal Onana membuat masa depannya di Manchester United menjadi pertanyaan besar.
Beberapa analis sepak bola menilai, performa Onana perlu dievaluasi secara serius. Kesalahan fatalnya dalam pertandingan krusial membuat posisinya rawan digantikan.
Sementara itu, manajemen Manchester United belum memberikan pernyataan resmi terkait masa depan Onana. Namun, tekanan dari fans dan analisis performa yang kurang memuaskan akan menjadi pertimbangan penting bagi klub.
Kegagalan ini tentu saja menjadi pelajaran berharga bagi Manchester United untuk memperkuat tim di segala lini, termasuk posisi penjaga gawang. Musim depan akan menjadi ujian bagi klub untuk bangkit dari kekecewaan ini.
Reaksi netizen, baik yang serius maupun bernada candaan, menunjukkan betapa besarnya pengaruh Onana dan hasil pertandingan bagi fans Manchester United. Ke depan, klub diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja dan meraih prestasi lebih baik.
Secara keseluruhan, final Liga Europa 2024/2025 menjadi pertandingan yang penuh drama dan kontroversi. Kekalahan Manchester United dan performa Onana akan terus menjadi bahan perbincangan dan analisis di kalangan penggemar sepak bola dunia.