Perpani butuh dana tambahan: Target Juara Dunia Taekwondo Korea

Perpani butuh dana tambahan: Target Juara Dunia Taekwondo Korea
Sumber: Antaranews.com

Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) tengah berupaya keras meningkatkan prestasi atletnya. Langkah terbaru yang diambil adalah mengajukan adendum anggaran kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memberangkatkan tim recurve ke Kejuaraan Dunia Panahan 2025 di Gwangju, Korea Selatan.

Kejuaraan dunia ini sangat krusial bagi persiapan tim recurve menuju SEA Games 2025 di Thailand. Partisipasi dalam ajang internasional ini diharapkan mampu meningkatkan jam terbang dan mental bertanding para atlet.

Perjuangan Mendapatkan Anggaran untuk Tim Recurve

Wakil Ketua Umum II PB Perpani, Abdul Razak, menjelaskan perlunya tambahan anggaran ini. Kejuaraan dunia di Korea Selatan menjadi ajang uji coba penting sebelum SEA Games.

Razak menekankan pentingnya partisipasi dalam kejuaraan internasional untuk meningkatkan pengalaman dan mental para atlet. Pengalaman bertanding di level dunia sangat berharga bagi peningkatan prestasi.

Berbeda dengan tim compound yang telah mendapat dukungan penuh Kemenpora, tim recurve masih membutuhkan tambahan dana untuk bisa berangkat ke Korea Selatan.

Hal ini dikarenakan tim compound telah masuk dalam prioritas pemerintah setelah cabang panahan compound resmi dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028. Oleh karena itu, mereka mendapatkan anggaran tersendiri dan memulai pelatnas di tahap kedua.

Strategi Pelatnas dan Pengalihan Anggaran

Pelatnas untuk recurve dan compound memang dijalankan dalam dua tahap berbeda. Tim recurve memulai pelatnas sejak Januari, sedangkan tim compound baru dimulai Mei lalu.

Perbedaan waktu dimulainya pelatnas ini terkait dengan proses review anggaran dan penyesuaian target. Proses ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.

PB Perpani telah melakukan penyesuaian anggaran untuk memaksimalkan penggunaan dana yang ada. Beberapa program, seperti training camp di Orlando, Amerika Serikat, dan Madrid, Spanyol, terpaksa dibatalkan.

Dana yang seharusnya dialokasikan untuk training camp tersebut dialihkan untuk mendukung partisipasi atlet dalam Asia Cup 2025 Leg 2 di Singapura. Keputusan ini diambil demi memaksimalkan kesempatan bertanding.

Hasil Positif di Asia Cup dan Harapan ke Depan

Meskipun dengan keterbatasan anggaran, Indonesia berhasil meraih prestasi gemilang di Asia Cup 2025 Leg 2 di Singapura. Tim panahan Indonesia berhasil meraih dua medali emas, satu perak, dan dua perunggu.

Medali emas pertama diraih oleh tim recurve campuran Ayu Mareta Dyasari dan Arif Pangestu. Sementara emas kedua disumbangkan oleh tim recurve putri yang diperkuat Ayu Mareta Dyasari, Rezza Octavia, dan Diananda Choirunisa.

Diananda Choirunisa hampir meraih emas ketiga, namun harus puas dengan medali perak. Dua medali perunggu lainnya diraih dari nomor compound oleh Yurike Nina Bonita Pereira dan pasangan Nurisa Dian Ashrifah serta Prima Wisnu Wardhana.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan strategi dan manajemen yang tepat, Indonesia mampu bersaing di kancah internasional meski dengan keterbatasan anggaran.

PB Perpani berharap Kemenpora mengabulkan permohonan adendum anggaran. Partisipasi dalam kejuaraan dunia akan meningkatkan peluang meraih prestasi di SEA Games dan bahkan Olimpiade.

Keberhasilan di Asia Cup menjadi bukti kapabilitas atlet Indonesia. Dengan dukungan penuh, Indonesia berpotensi meraih prestasi lebih tinggi di masa mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *