Starship SpaceX Meledak Lagi: Kegagalan Uji Coba Terbaru?

Starship SpaceX Meledak Lagi: Kegagalan Uji Coba Terbaru?
Sumber: Antaranews.com

Ledakan spektakuler kembali mengguncang program ambisius SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Rabu malam, 18 Juni 2024, sebuah roket Starship meledak di lokasi uji coba di Texas. Insiden ini terjadi saat SpaceX bersiap untuk uji terbang kesepuluh sistem roket pengangkat berat tersebut, menimbulkan pertanyaan baru tentang masa depan program yang menargetkan perjalanan ke Mars.

SpaceX sendiri memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh personel dilaporkan aman, dan perusahaan mengklaim tidak ada ancaman bagi penduduk sekitar. Namun, ledakan tersebut menimbulkan kerusakan di area sekitar lokasi uji coba.

Penyebab Ledakan dan Kerusakan

Berdasarkan analisis awal SpaceX, penyebab ledakan diduga berasal dari kegagalan tangki bertekanan komposit yang dilapis ulang (COPV) di bagian hidung pesawat. COPV merupakan komponen penting yang bertugas menyimpan propelan roket.

Meskipun SpaceX menyatakan tidak ada korban jiwa, ledakan besar tersebut tetap menyebabkan kerusakan di sekitar area peluncuran. Skala kerusakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Dampak terhadap Jadwal Uji Terbang dan Program Starship

Uji terbang kesepuluh Starship, yang awalnya dijadwalkan pada 29 Juni, kemungkinan besar akan ditunda. SpaceX harus melakukan investigasi menyeluruh dan perbaikan atas kerusakan yang terjadi.

Elon Musk sendiri menanggapi insiden ini dengan relatif santai, menyebutnya sebagai “hanya goresan”. Namun, serangkaian kegagalan dalam uji terbang sebelumnya – Januari, Maret, dan Mei – menimbulkan kekhawatiran tentang kesiapan teknologi Starship.

FAA sebelumnya telah meningkatkan batas peluncuran Starship di Texas dari lima menjadi 25 kali. Namun, kegagalan beruntun ini akan menimbulkan pertanyaan bagi regulator mengenai keamanan dan kesiapan teknologi roket tersebut.

Tantangan Pengembangan Starship

Starship, dengan tinggi 52 meter dan didukung oleh pendorong Super Heavy setinggi 70,7 meter, merupakan proyek ambisius yang bertujuan untuk membuka era baru perjalanan luar angkasa. SpaceX telah menginvestasikan banyak sumber daya dan waktu untuk mengembangkan roket ini.

Program ini menghadapi tantangan teknis yang signifikan. Kegagalan berulang dalam uji terbang menunjukkan masih adanya kendala teknis yang perlu diatasi sebelum Starship dapat beroperasi secara andal.

Masa Depan Starship dan Misi ke Mars

SpaceX menargetkan tahun 2025 sebagai tahun transformasional bagi program Starship. Perusahaan juga berencana meluncurkan versi Starship yang lebih besar, “Versi 3,” yang diharapkan dapat terbang pada tahun ini.

Meskipun Musk optimis dan menyatakan peluang 50/50 untuk mengirim Starship ke Mars pada tahun 2026, serangkaian kegagalan uji terbang menimbulkan keraguan tentang pencapaian target ambisius tersebut.

Kegagalan uji terbang kesembilan pada Mei lalu juga menunjukkan bahwa roket tersebut belum mampu mengirimkan satelit Starlink—langkah penting dalam rencana SpaceX untuk mengembangkan layanan internet berbasis ruang angkasa. Insiden terbaru ini semakin memperumit rencana tersebut.

Ke depannya, keberhasilan program Starship bergantung pada kemampuan SpaceX untuk mengidentifikasi dan mengatasi akar masalah dari kegagalan berulang ini. Investasi besar, ambisi yang tinggi, dan tekanan untuk membuktikan kemampuan teknologi ini akan menentukan nasib program Starship dan impian perjalanan ke Mars.

Pos terkait