Rhinitis alergi, atau yang sering disebut juga hay fever, merupakan kondisi umum yang mengganggu banyak orang. Gejalanya yang tiba-tiba muncul, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan gatal di hidung serta mata, dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami rhinitis alergi, penyebab, gejala, hingga pengobatannya sangat penting untuk mengelola kondisi ini dengan baik.
Definisi Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi adalah peradangan pada lapisan dalam hidung yang terjadi sebagai respons terhadap alergen. Alergen adalah zat yang memicu reaksi alergi pada tubuh yang sensitif.
Tubuh penderita rhinitis alergi bereaksi berlebihan terhadap alergen yang dihirup. Ini menyebabkan peradangan dan munculnya berbagai gejala yang tidak nyaman.
Kondisi ini sering disebut juga pilek alergi atau alergi musiman. Namun, rhinitis alergi bisa terjadi sepanjang tahun, tergantung pada jenis alergen yang memicunya.
Gejala dan Diagnosis Rhinitis Alergi
Gejala rhinitis alergi dapat muncul segera setelah terpapar alergen atau beberapa saat kemudian. Beberapa orang mungkin mengalami gejala sepanjang tahun.
Gejala yang umum termasuk hidung meler dan tersumbat. Mata juga bisa berair, gatal, dan merah (konjungtivitis alergi).
Bersin, batuk, dan rasa gatal di hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan juga sering terjadi. Bengkak di bawah mata dan kelelahan juga bisa menjadi gejala.
Gejala rhinitis alergi seringkali mirip dengan pilek biasa. Namun, rhinitis alergi biasanya tidak disertai demam dan lendirnya cenderung encer.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Jika gejala rhinitis alergi parah atau disertai reaksi alergi lain, segera konsultasikan ke dokter. Konsultasi juga penting jika pengobatan sebelumnya tidak efektif lagi.
Perlu pemeriksaan medis jika gejala tidak membaik meskipun sudah menjalani pengobatan. Jangan abaikan gejala alergi, terutama pada anak-anak, karena dapat memburuk dan berdampak serius.
Diagnosis rhinitis alergi biasanya diawali dengan pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat kondisi hidung bagian dalam.
Tes Alergi dan Pemeriksaan Lanjutan
Tes alergi, seperti tes tusuk kulit atau tes darah, dapat dilakukan untuk mengidentifikasi alergen penyebab. Tes tusuk kulit mendeteksi reaksi kulit terhadap alergen tertentu.
Tes darah mengukur kadar antibodi IgE, penanda reaksi alergi. Pemeriksaan lanjutan, seperti endoskopi hidung, mungkin diperlukan untuk mendiagnosis kondisi lain seperti polip hidung.
Pengobatan dan Pencegahan Rhinitis Alergi
Pengobatan rhinitis alergi bertujuan meredakan gejala dan mencegah kambuh. Obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan sering diresepkan.
Obat-obatan
Antihistamin membantu mengurangi produksi histamin, zat kimia yang memicu gejala alergi. Dekongestan meredakan hidung tersumbat, namun penggunaannya sebaiknya tidak lebih dari 3 hari.
Obat semprot kortikosteroid efektif untuk mencegah dan mengobati gatal pada hidung. Cromolyn sodium juga dapat meringankan gejala dan mencegah pelepasan histamin.
Montelukast menghambat leukotrien, zat kimia yang menyebabkan produksi lendir berlebih. Ipratropium membantu mengurangi produksi cairan berlebih di hidung.
Kortikosteroid oral, seperti prednison, mungkin digunakan untuk mengatasi gejala yang parah. Konsultasikan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, terutama jika Anda sudah mengonsumsi obat alergi lainnya.
Imunoterapi
Imunoterapi, seperti suntikan alergi atau imunoterapi sublingual, dapat membantu mengurangi reaksi alergi jangka panjang. Suntikan alergi dilakukan dengan menyuntikkan alergen secara berkala.
Imunoterapi sublingual menempatkan alergen di bawah lidah. Metode ini memiliki risiko efek samping seperti gatal di mulut atau iritasi tenggorokan.
Pencegahan
Meskipun rhinitis alergi tidak dapat dicegah sepenuhnya, Anda dapat meminimalkan paparan alergen untuk mengurangi gejalanya. Hindari berada di luar ruangan saat kadar serbuk sari atau polutan tinggi.
Bersihkan rumah secara teratur untuk mengurangi debu dan tungau. Gunakan masker jika berada di lingkungan dengan banyak alergen.
Mandi setelah beraktivitas di luar ruangan untuk menghilangkan serbuk sari atau polutan dari tubuh. Jika gejala alergi Anda memburuk atau menimbulkan kekhawatiran, segera konsultasikan dengan dokter.
Rhinitis alergi merupakan kondisi yang dapat dikelola dengan baik melalui pemahaman yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Dengan menghindari pemicu alergi dan mengikuti anjuran dokter, Anda dapat mengurangi dampaknya terhadap kualitas hidup. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis alergi untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan personal.




