Evakuasi Darurat! Ribuan Turis Yahudi Naik Kapal Pesiar Israel

Evakuasi Darurat! Ribuan Turis Yahudi Naik Kapal Pesiar Israel
Sumber: Liputan6.com

Konflik Israel-Iran yang tengah memanas berdampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata. Ketegangan yang meningkat memaksa pemerintah Israel untuk melakukan evakuasi besar-besaran terhadap wisatawan asing yang tengah berada di negaranya. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi serangan rudal dari Iran.

Evakuasi besar-besaran ini melibatkan ribuan turis, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, yang tengah mengikuti program Birthright Israel. Program ini memberikan kesempatan kepada pemuda keturunan Yahudi untuk berwisata sejarah gratis selama 10 hari di Israel.

Evakuasi Ribuan Turis Israel ke Siprus

Sekitar 1.500 turis Israel, peserta program Birthright Israel, dievakuasi dengan menggunakan kapal pesiar mewah bernama Crown Iris. Kapal pesiar ini tiba di Siprus pada 17 Juni 2025 setelah menempuh perjalanan laut selama 13 jam dari Pelabuhan Ashdod, Israel. Perjalanan tersebut dikawal oleh angkatan laut Israel untuk memastikan keamanan para turis.

Evakuasi ini dilakukan menyusul serangan rudal Iran yang menghantam sejumlah wilayah di Israel beberapa hari sebelumnya. Ketakutan akan serangan lebih lanjut mendorong pemerintah Israel untuk mengambil langkah cepat dalam mengembalikan para turis ke zona aman.

Mayoritas Turis Asal Amerika Serikat

Mayoritas dari 1.500 turis yang dievakuasi adalah warga negara Amerika Serikat. Gubernur Florida, Ron DeSantis, bahkan mengerahkan empat pesawat untuk memulangkan para wisatawan AS dari Siprus ke Tampa, Florida.

Birthright Israel sendiri memastikan bahwa semua peserta program dalam keadaan baik dan telah ditempatkan di tempat aman. Organisasi ini juga menyatakan akan terus melakukan upaya evakuasi baik melalui udara maupun laut bagi peserta internasional yang masih berada di Israel. CEO Birthright Israel, Gidi Mark, menyatakan bahwa operasi evakuasi ini merupakan proses yang rumit dan emosional, namun mereka berhasil membawa 1.500 orang dengan selamat ke Siprus.

Dampak Ketegangan terhadap Perjalanan Udara di Timur Tengah

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat konflik Israel-Iran juga berdampak pada sektor penerbangan. Beberapa bandara utama di wilayah tersebut mengalami gangguan operasional, dengan sejumlah penerbangan ditunda atau dibatalkan.

Maskapai penerbangan utama di kawasan Timur Tengah, termasuk Emirates, Etihad, flydubai, dan Qatar Airways, melakukan penyesuaian jadwal penerbangan. Penutupan sementara wilayah udara di atas Irak, Suriah, dan Iran menyebabkan pembatalan penerbangan secara luas. Bandara Dubai dan Abu Dhabi menjadi dua bandara yang paling terdampak, mengalami penundaan dan pembatalan signifikan pada penerbangan ke dan dari negara-negara seperti Irak, Iran, Lebanon, dan Yordania. Penumpang disarankan untuk selalu menghubungi maskapai penerbangan terkait untuk mendapatkan informasi terkini mengenai penerbangan mereka.

Dampak pada Rute Penerbangan

  • Penerbangan ke dan dari Irak, Iran, Lebanon, dan Yordania mengalami penundaan atau pembatalan.
  • Penutupan wilayah udara di atas Irak, Suriah, dan Iran menyebabkan gangguan luas pada rute penerbangan Emirates, flydubai, dan maskapai regional lainnya.
  • Bandara Internasional Hamad di Doha, Qatar, juga terkena dampak penutupan wilayah udara, terutama pada penerbangan yang melintasi Irak, Iran, dan Suriah.

Situasi ini menunjukkan betapa konflik regional dapat berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan penerbangan global. Evakuasi ribuan turis dari Israel merupakan bukti nyata dari dampak negatif konflik bersenjata terhadap keamanan dan pergerakan orang. Ke depannya, perlu ada upaya diplomasi yang lebih intensif untuk meredakan ketegangan dan memastikan keamanan kawasan Timur Tengah. Stabilitas politik dan keamanan merupakan kunci bagi pertumbuhan sektor pariwisata dan penerbangan yang berkelanjutan.

Pos terkait