MUA Ungkap Drama Penerbangan, Rudal Iran Hantam Pangkalan AS

Ketegangan antara Iran dan Israel berdampak signifikan pada perjalanan udara internasional, khususnya di Doha, Qatar. Serangan rudal Iran ke pangkalan udara Al Udeid milik Amerika Serikat pada Senin, 23 Juni 2025, mengakibatkan kekacauan dan penundaan penerbangan yang meluas.

Maskapai penerbangan terpaksa membatalkan atau membatasi penerbangan di wilayah udara Qatar, meninggalkan banyak pelancong terdampar. Insiden ini menyoroti kerentanan sektor penerbangan terhadap konflik geopolitik dan dampaknya yang langsung terasa pada penumpang.

Pengakuan Turis yang Terdampak

Seorang penata rias (MUA), Maddie Wilcox, mengalami pengalihan penerbangan yang dramatis. Penerbangan Qatar Airways-nya menuju Eropa dialihkan ke Goa, India, karena penutupan wilayah udara Qatar.

Wilcox mendeskripsikan pengalamannya di TikTok sebagai “menakutkan,” dan berharap dapat segera mendarat dengan selamat di Doha setelah menunggu di Goa.

Sementara itu, Darren Flindell, yang sedang dalam perjalanan dari Sydney ke Dublin melalui Doha, menyaksikan langsung serangan rudal dari bar atap Tropicana 360. Ia menggambarkan pemandangan tersebut sebagai “sangat meresahkan.”

Flindell merekam kejadian tersebut dengan ponselnya. Ia mengungkapkan bahwa rudal tampak datang dari berbagai arah, menciptakan situasi yang kacau.

Penundaan Penerbangan dan Respons Qatar Airways

Qatar Airways mengumumkan pembukaan kembali wilayah udara Qatar pada Selasa, 24 Juni 2025. Namun, maskapai tersebut memperingatkan akan terjadi penundaan penerbangan yang signifikan.

Qatar Airways menyatakan prioritas utamanya adalah membantu penumpang mencapai tujuan mereka dengan aman. Maskapai mengerahkan tambahan staf di Bandara Internasional Hamad dan bandara lainnya untuk membantu penumpang yang terdampak.

Penumpang disarankan untuk memeriksa situs web atau aplikasi seluler Qatar Airways untuk informasi terkini tentang status penerbangan mereka. Keselamatan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi prioritas utama.

Dampak Terganggunya Perjalanan Udara

Pakar penerbangan Australia, Keith Tonkin, menjelaskan bahwa penutupan wilayah udara dapat terjadi kapan saja dan berlaku secara tiba-tiba. Hal ini mengharuskan pesawat untuk melakukan pengalihan rute di udara.

Penutupan wilayah udara, meskipun hanya sebagian, dapat menyebabkan gangguan signifikan pada lalu lintas udara. Terjadi pengurangan rute penerbangan dan peningkatan kemacetan, sehingga menimbulkan penundaan dan biaya tambahan bagi maskapai.

Selain penutupan resmi, bahaya lain juga perlu dihindari, seperti pesawat yang mengirimkan senjata. Semua faktor ini berdampak besar pada perjalanan udara internasional dan menyebabkan ketidakpastian bagi para pelancong.

Insiden ini menjadi pengingat akan dampak konflik geopolitik terhadap kehidupan sehari-hari, khususnya bagi mereka yang bergantung pada perjalanan udara untuk keperluan bisnis atau liburan. Ketidakpastian dan penundaan yang dialami para pelancong di Doha menjadi gambaran nyata dari situasi tersebut.

Ke depan, diharapkan ada peningkatan koordinasi dan transparansi informasi dari pihak maskapai dan otoritas terkait untuk meminimalisir dampak negatif terhadap penumpang jika terjadi situasi serupa.

Pos terkait