Viswash Effect: Rahasia Kursi 11A yang Bikin Penumpang Berebut

Viswash Effect: Rahasia Kursi 11A yang Bikin Penumpang Berebut
Sumber: Liputan6.com

Sebuah fenomena unik muncul di dunia penerbangan pasca kecelakaan Air India AI-171 pada 12 Juni 2025. Permintaan kursi di dekat pintu darurat, khususnya kursi 11A, melonjak drastis. Fenomena ini dijuluki “Viswash Effect,” terinspirasi dari Viswashkumar Ramesh, satu-satunya penumpang yang selamat dari tragedi tersebut karena kebetulan duduk di kursi 11A.

Kursi-kursi di dekat pintu darurat memang biasanya lebih mahal karena menawarkan ruang kaki ekstra. Namun, kini kursi ini juga dianggap sebagai simbol keberuntungan dan keamanan, setidaknya secara persepsi. Hal ini memicu peningkatan permintaan yang signifikan di berbagai maskapai penerbangan.

Munculnya “Viswash Effect”: Permintaan Kursi 11A Melonjak

Berita tentang keselamatan Viswashkumar Ramesh yang duduk di kursi 11A, sebuah kursi di dekat pintu darurat pesawat Air India yang jatuh, telah menyebar luas. Hal ini memicu perubahan persepsi penumpang terhadap kursi di dekat pintu darurat.

Meskipun para ahli penerbangan menekankan bahwa lokasi kursi tidak menjamin keselamatan tambahan dalam kecelakaan pesawat, peristiwa ini telah menciptakan keyakinan baru di benak beberapa penumpang. Ruang kaki yang lebih luas kini dianggap sebagai bonus tambahan, di samping “keamanan” yang dipersepsikan.

Nomor kursi di dekat pintu darurat berbeda-beda tergantung jenis dan konfigurasi pesawat. Namun, kursi 11A kini menjadi incaran utama, membuatnya semakin sulit didapatkan.

Penumpang Aktif Meminta Kursi 11A kepada Agen Perjalanan

Dampak “Viswash Effect” terlihat jelas pada tingginya permintaan kursi di dekat pintu darurat, bahkan kursi 11A. Banyak penumpang kini secara spesifik meminta kursi tersebut kepada agen perjalanan mereka, meskipun tidak selalu terletak di dekat pintu darurat.

Sebelum peristiwa ini, kursi dekat pintu darurat seringkali dihindari karena berbagai alasan. Beberapa penumpang merasa tidak nyaman, sementara yang lain khawatir akan diminta untuk membantu evakuasi darurat.

Namun, sekarang, banyak penumpang, termasuk yang berpengalaman dan bertubuh tinggi, dengan senang hati membayar lebih untuk mendapatkan kursi tersebut.

Agen perjalanan di berbagai kota, termasuk Kolkata, mengungkapkan peningkatan permintaan yang signifikan. Beberapa penumpang bahkan rela membayar lebih untuk kursi bernomor 11A, sekalipun tidak berada di dekat pintu darurat.

Contohnya Jitender Singh Bagga, seorang pengusaha, khusus meminta agen perjalanannya untuk memesankan kursi dekat pintu darurat untuk perjalanannya ke AS. Ia bahkan menyatakan kesediaannya membayar berapa pun untuk mendapatkan kursi tersebut, idealnya kursi 11A.

Alasan Psikologis di Balik “Viswash Effect”: Antara Takdir dan Ketenangan

Meskipun para ahli menekankan bahwa keselamatan dalam kecelakaan pesawat ditentukan oleh banyak faktor, “Viswash Effect” lebih kepada fenomena psikologis. Penumpang mencari ketenangan pikiran, sebuah rasa aman yang subjektif.

Rajesh Bhagnani, seorang penumpang pesawat yang sering bepergian, mengungkapkan alasannya meminta kursi dekat pintu darurat. Ia terinspirasi oleh kisah Viswashkumar dan berharap dapat meningkatkan peluang keselamatannya.

Bhagnani mengakui bahwa hidup dan mati adalah takdir, tetapi ia ingin melakukan upaya terbaik untuk meminimalkan risiko. Baginya, tidak ada pilihan yang lebih baik daripada kursi dekat pintu darurat, khususnya kursi 11A.

Anggota komite nasional Federasi Agen Perjalanan India dan ketua Asosiasi Agen Perjalanan India cabang wilayah timur mengkonfirmasi peningkatan permintaan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa ini terkait dengan keyakinan dan pola pikir penumpang akan keberuntungan dan ketenangan jiwa.

Kecelakaan Air India AI-171 memang telah menimbulkan dampak yang luas, tidak hanya pada industri penerbangan tetapi juga pada persepsi penumpang. “Viswash Effect” menjadi bukti nyata bagaimana sebuah peristiwa tunggal dapat mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat, bahkan sampai mempengaruhi pilihan tempat duduk dalam penerbangan.

Meskipun lokasi kursi tidak menjamin keselamatan, fenomena ini menggarisbawahi pentingnya aspek psikologis dalam perjalanan udara, serta dampak peristiwa tragis terhadap kepercayaan dan persepsi publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *