Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi, menolak tawaran untuk bergabung kembali dengan Pelatnas PBSI. Keputusan ini diambil setelah keduanya menunjukkan performa impresif sebagai pemain independen.
Sejak keluar dari Pelatnas pada akhir 2021, prestasi Sabar/Reza menanjak tajam. Mereka telah meraih berbagai gelar bergengsi di berbagai turnamen BWF.
Prestasi Menakjubkan di Luar Pelatnas
Tahun lalu, Sabar/Reza menjuarai Spain Masters dan menjadi runner-up di empat turnamen BWF lainnya. Keberhasilan ini membawa mereka masuk jajaran 11 besar dunia.
Di tahun ini, mereka kembali menorehkan prestasi dengan menembus semifinal All England dan menjadi runner-up di Indonesia Open 2025. Kinerja apik ini mengantarkan mereka ke posisi 8 besar dunia.
Tawaran Kembali ke Pelatnas dan Alasan Penolakan
PBSI memperhatikan prestasi gemilang Sabar/Reza. Mereka bahkan ditawari untuk kembali bergabung dengan Pelatnas.
Sabar menjelaskan bahwa keputusan menolak tawaran tersebut telah didiskusikan dengan sponsor mereka. Dukungan sponsor menjadi pertimbangan utama.
Mereka merasa nyaman dan didukung penuh oleh sponsor sebagai pemain profesional. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan karier tanpa terbebani hal lain.
Motivasi Tinggi dan Fokus pada Prestasi
Sabar/Reza memiliki motivasi tinggi dalam setiap pertandingan. Mereka bertekad untuk terus meningkatkan prestasi.
Sebagai kepala rumah tangga, Sabar memiliki tanggung jawab besar. Prestasi di dunia bulu tangkis menjadi salah satu cara untuk menjamin masa depan keluarganya.
Komitmen dan kerja keras Sabar/Reza terlihat jelas dalam setiap pertandingan. Mereka membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih tanpa harus bernaung di bawah Pelatnas.
Keberhasilan Sabar/Reza menjadi bukti bahwa talenta dan dedikasi tinggi dapat membawa prestasi gemilang, bahkan di luar sistem Pelatnas. Kisah mereka menginspirasi atlet muda Indonesia untuk mengejar mimpi dan meraih prestasi terbaik.
Mereka menjadi contoh bahwa dengan dukungan yang tepat dan kerja keras yang konsisten, atlet independen mampu bersaing di level tertinggi dunia bulu tangkis. Semoga keberhasilan mereka dapat memotivasi atlet lain untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman dan mencapai potensi terbaik mereka.
